Berita Terbaru
Lewat Program ZChicken BAZNAS RI, Fitri Sukses Raih Omzet Bulanan Rp26 Juta
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus menunjukkan keberhasilan program pemberdayaan ekonomi. Salah satunya melalui ZChicken, yang membantu penerima manfaat di Dumai, Riau, mengembangkan usaha hingga mencatat omzet stabil setiap hari.
Fitri (39), akrab disapa Buk Fitri, mengelola outlet ZChicken di Jalan Muslim, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur. Dalam sehari, ia mampu menjual antara 100 hingga 120 potong ayam goreng, menghasilkan omzet bulanan sekitar Rp26.500.000.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menilai capaian ini adalah bukti zakat produktif mampu mengubah taraf hidup mustahik. Ia menyebut, pendampingan yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan.
“Zakat harus menjadi pendorong lahirnya kemandirian ekonomi. Melalui program seperti ZChicken, kita tidak hanya memberi bantuan modal, tetapi juga pendampingan, pelatihan, dan ekosistem usaha yang membuat penerima manfaat siap bersaing di pasar,” ujar Saidah di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Saidah menambahkan, kunci keberhasilan penerima manfaat terletak pada kerja keras, kedisiplinan, dan keberanian untuk berinovasi. Ketika modal sosial dan keterampilan disatukan, mustahik bisa naik kelas menjadi pelaku usaha yang tangguh dan berkelanjutan.
Selain ayam goreng, Buk Fitri juga menjual bakso krispi yang cukup digemari pelanggan. Dengan harga Rp5.000 untuk tiga tusuk, penjualannya bisa mencapai 85 tusuk per hari. Meski penjualan stabil, ia kini menghadapi tantangan karena anak-anak yang dulu membantunya berjualan sudah kembali fokus sekolah, sementara permintaan ZChicken terus meningkat.
“Saya senang sekali dengan omzet ini. Dalam sehari saya bisa menjual 100 sampai 120 potong ayam, tapi jujur, saya lelah kalau mengelola semua sendiri. Saya butuh bantuan supaya kualitas pelayanan tetap terjaga,” ucap Buk Fitri saat ditemui pendamping BAZNAS.
Guna menjawab tantangan ini, Buk Fitri kini tengah mencari karyawan yang jujur, rajin, dan memiliki semangat kerja tinggi untuk membantunya mengelola usaha, sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa semakin optimal dan usaha ZChicken yang dijalankannya dapat berkembang lebih pesat.
BERITA11/08/2025 | Humas BAZNAS
Perkuat Dakwah, BAZNAS RI dan DDII Sepakat Kembangkan Pemberdayaan Da’i di Seluruh Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan dan pemberdayaan da’i guna memperkuat dakwah dan kesejahteraan umat di seluruh wilayah Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional, Amb. Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, S.E., M.Ec., bersama Ketua DDII, Dr. Adian Husaini, M.Si., serta disaksikan Wakil Ketua MPR RI, Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, Lc., M.A. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan Pelepasan Da’i-Da’iyah ke Penjuru Negeri Masa Tugas 2025–2027 yang digelar di Gedung Nusantara V, Komplek DPR MPR RI, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI, Zainulbahar Noor, menegaskan kerja sama ini memiliki peran strategis dalam memperluas jangkauan pelayanan zakat, infak, dan sedekah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kerja sama ini sangat penting karena kami perlu mengetahui lebih dalam keadaan yang memerlukan bantuan, sehingga mereka yang membutuhkan bisa memperoleh haknya dari dana zakat, infak, dan sedekah,” ujar Zainulbahar.
Zainulbahar menjelaskan, kemitraan dengan DDII dapat menjadi pintu bagi pemberdayaan umat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil. Ia mengaku bangga dengan semua kegiatan dakwah yang dilakukan DDII yang mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri.
“Kami mengharapkan penandatanganan MoU ini bisa ditindaklanjuti oleh DDII daerah maupun BAZNAS daerah dengan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Zainulbahar.
Zainulbahar juga menyampaikan bahwa sinergi ini diharapkan mampu melahirkan model pemberdayaan berkelanjutan yang berdampak luas. Katanya, dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan misi dakwah dan kesejahteraan umat bisa berjalan beriringan.
Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, mengungkapkan bahwa tantangan utama dalam pengiriman da’i cukup besar, khususnya di wilayah kepulauan yang memiliki sebaran penduduk luas dan akses terbatas.
“Di Kepulauan Riau itu ada 2.400 pulau, sementara penduduknya 1,2 juta orang. Jadi bayangkan berapa banyak dai yang diperlukan untuk negeri kita? Nah, ini tantangan kita,” ujar Adian.
Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan kelanjutan dari amanat tokoh pendiri DDII, Mohammad Natsir, yang menekankan pentingnya memperkuat NKRI melalui dakwah dan pembinaan akhlak masyarakat.
“Sebetulnya dengan mengirimkan dai-dai ke pelosok negeri ini melanjutkan amat dari Pak Natsir untuk memperkuat NKRI. Bangsa ini dikokohkan bukan hanya faktor sejarah, tetapi juga agama. Islam inilah yang mengikat NKRI,” katanya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung; Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Dr. Sigit Mustofa Nurudin; Ketua BRMP Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Zainal Abidin; Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Ir. H. Muhammad Noor Rifani; serta Bupati Anambas, Kepulauan Riau, Dato' Aneng.
BERITA10/08/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS Respons Cepat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Tangerang Selatan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) bergerak cepat membantu evakuasi warga terdampak banjir di wilayah Vila Pamulang, Pondok Petir, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu malam (9/8/2025) hingga Minggu dini hari, yang membuat debit air meningkat dan merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 150cm.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, mengatakan, tim BTB segera dikerahkan ke lokasi begitu mendapatkan laporan dari masyarakat.
“Kami langsung menerjunkan personel dan peralatan evakuasi, termasuk perahu karet, untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir. Keselamatan warga menjadi prioritas utama,” ujar Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (10/8/2025).
Selain melakukan evakuasi, BAZNAS juga membagikan bantuan kemanusiaan berupa 300 paket makanan siap saji kepada warga yang terdampak. Distribusi dilakukan secara langsung di titik-titik pengungsian dan lokasi yang sulit diakses akibat genangan air.
Tidak hanya makanan, BAZNAS juga memberikan pasokan air minum bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
“Air bersih sangat penting di situasi darurat seperti ini, untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit. Tim juga melakukan asesmen guna mengetahui kebutuhan darurat apa saja yang dibutuhkan para korban banjir,” kata Saidah. Tidak hanya itu, BAZNAS juga menyiapkan layanan dukungan darurat bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
Hingga siang hari, tim BTB masih melakukan pemantauan dan menyisir area yang terisolasi. Evakuasi dilakukan secara bergantian untuk memastikan seluruh warga berada di tempat aman.
BAZNAS mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan menjaga keselamatan diri. “Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para korban banjir di Pamulang. Kami akan terus berada di lapangan hingga situasi dinyatakan aman dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing,” tambah Saidah.
Mari panjatkan doa dan berikan terbaik untuk saudara kita yang terdampak dengan sedekah via Dompet Bencana dan Kemanusiaan BAZNAS:
baznas.go.id/sedekahbencana
Atau melalui:
BSI 9000055740
BCA 6860737777
a.n. Badan Amil Zakat Nasional
Layanan BAZNAS:
wa.me/6281188821818
[email protected]
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS Kirim 50 Truk Bantuan Pangan untuk Warga Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir mengirimkan 50 truk bantuan pangan berisi tepung senilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp16 M) untuk masyarakat Palestina.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, penyaluran bantuan pangan berisi tepung merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah Mesir, yang menetapkan bahwa kebutuhan utama warga Palestina saat ini adalah bahan pokok makanan, seperti tepung.
Kiai Noor menjelaskan, distribusi bantuan dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan pihak Mesir. “Pemerintah Mesir telah menyampaikan bahwa mulai bulan ini, ketika pintu Rafah bisa digunakan untuk penyeberangan atau pemasukan bantuan, prioritas utama adalah tepung dan makanan,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (9/8/2025),
Kiai Noor menambahkan, pemilihan bantuan berupa tepung ini bukan tanpa alasan. “Kami menyesuaikan dengan ketetapan pemerintah Mesir agar bantuan yang masuk benar-benar sesuai kebutuhan warga di Palestina,” katanya.
Selain itu, Kiai Noor menilai, tepung memiliki manfaat strategis karena dapat diolah menjadi berbagai makanan pokok yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti roti dan pita bread, yang menjadi konsumsi utama warga Palestina.
“Kami ingin memastikan bantuan yang diberikan bukan hanya tepat sasaran, tetapi juga tahan lama dan dapat diolah sesuai kebiasaan konsumsi masyarakat setempat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengatakan, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir merupakan lembaga zakat resmi negara yang terpercaya, dan merupakan lembaga di bawah naungan Grand Syekh Al Azhar, sehingga pendistribusian bantuan ini dapat tepat sasaran
Kiai Noor menegaskan, seluruh proses penyaluran bantuan BAZNAS mengikuti prinsip 3A: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. “Prinsip ini menjadi pedoman agar penyaluran bantuan tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga sesuai syariat, mematuhi aturan hukum, dan menjaga kepentingan negara,” ujarnya.
Kiai Noor juga menyampaikan, apresiasi kepada masyarakat Indonesia atas kepercayaannya menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS. Ia juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan terbaik bagi warga Palestina melalui kanal donasi resmi BAZNAS.
"Dukungan ini menjadi bukti bahwa jarak tidak menghalangi rasa persaudaraan. Insya Allah, bantuan ini kami salurkan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor menegaskan, pihaknya akan terus memantau situasi di Palestina dan siap menyalurkan bantuan lanjutan sesuai kebutuhan. Koordinasi dengan Pemerintah Mesir dan mitra lokal akan tetap menjadi acuan utama.
“Ini adalah amanah dari masyarakat Indonesia. Semoga bantuan ini dapat menjadi penguat bagi saudara-saudara kita di Palestina dalam menghadapi masa sulit,” ucapnya.
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS Dorong Kolaborasi Filantropi Lintas Iman
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendorong kolaborasi filantropi lintas iman sebagai instrumen inklusif untuk mendorong transformasi sosial dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si, CFRM, dalam ajang Faith-Inspired Philanthropy Festival (Fifest) 2025 di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
“Semua agama mengajarkan kedermawanan, bahkan dalam Islam jenis derma ini sangat banyak, bukan saja zakat yang bersifat wajib, ada juga derma lain yang sangat dianjurkan seperti infak, sedekah, wakaf, hadiah, wasiat, kurban, dan dana sosial agama lainnya," ucapnya.
Rizaludin mengatakan, semua kedermawanan yang diajarkan oleh agama ini tujuan utamanya adalah memberi manfaat untuk sesama.
"Ke depan perlu adanya kolaborasi filantropi lintas iman sebagai instrumen inklusif untuk transformasi sosial, dengan cara memperkuat kohesi sosial dan mengurangi prasangka, memperluas jangkauan penerima manfaat, mendorong inovasi program, serta memastikan keadilan dan kesetaraan," ujarnya.
Menurut Rizaludin, langkah-langkah kolaborasi ini bisa dimulai dengan membuat prioritas program bersama, pembentukan forum dialog, penyusunan kerangka kerja kolaboratif, peningkatan kapasitas, hingga monitoring dan evaluasi bersama.
BAZNAS sendiri telah mengimplementasikan semangat inklusivitas ini dalam berbagai program, di antaranya pemberdayaan kelompok disabilitas, bantuan pangan untuk Orang Asli Papua non-Muslim, dukungan pendidikan bagi anak-anak di wilayah 3T, hingga pengembangan energi bersih melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Lubukbangkar yang berkolaborasi dengan UNDP.
“Filantropi lintas iman bukan pilihan, tapi keniscayaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semangat ‘Beda Keyakinan, Beragam Aksi, Satu Tujuan’ menjadi kekuatan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif,”ucap Rizaludin
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS RI Ajak Dai Muda Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong peran strategis pendakwah (dai) muda sebagai agen perubahan sosial yang tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rachmat, M.Si., dalam kegiatan Pembibitan Calon Dai Muda bertema “Dai Muda Visioner: Memimpin Perubahan dan Memberdayakan Ekonomi Umat”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Menurut Imdadun, tantangan umat saat ini tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga ekonomi dan sosial. Karena itu, dai muda perlu memiliki visi jangka panjang dan kemampuan membaca realitas masyarakat untuk menawarkan solusi.
Sejalan dengan itu, Imdadun menyampaikan, BAZNAS telah menginisiasi berbagai program pemberdayaan ekonomi yang dapat menjadi kanal strategis bagi para dai muda untuk berkolaborasi. Program seperti Zmart, ZChicken, Zakat Community Development (ZCD), dan Santripreneur dinilai sangat relevan untuk dijalankan bersama para pendakwah muda di lapangan
“Dakwah di era sekarang tidak bisa hanya bersifat normatif. Kita butuh dai muda yang mampu memimpin perubahan dan memberdayakan umat,” ujar Imdadun.
Lebih lanjut, Imdadun mengungkapkan, pendekatan dakwah yang dikolaborasikan dengan pemberdayaan ekonomi telah menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan data internal BAZNAS, sebanyak 60 persen UMKM yang didampingi dai muda mengalami peningkatan penghasilan dalam enam bulan pertama.
“Ini bukti bahwa jika dakwah dilakukan dengan pendekatan solutif, hasilnya bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” tambahnya.
Sebagai upaya membangun kemandirian ekonomi umat, lanjut Imdadun, terdapat empat strategi utama pemberdayaan yang dapat dilakukan seorang dai muda, yakni mendorong semangat kewirausahaan syariah, mengembangkan koperasi dan BAZNAS Microfinance Masjid (BMM), memperluas edukasi keuangan dan zakat produktif, serta memperkuat kolaborasi antara dakwah dan ekonomi.
“Dakwah tidak hanya di mimbar. Dai saat ini harus mampu turun ke masyarakat, menguasai teknologi, memahami media sosial, dan menjawab keresahan generasi muda,” kata Imdadun.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengutip Surah Quran Ar-Ra’d:11 dan pemikiran Imam Al-Ghazali yang menekankan pentingnya perubahan diri dan mentalitas sebagai dasar perubahan sosial. “Agama dan dunia adalah saudara kembar. Maka, dakwah harus hadir juga dalam wajah pembangunan,” ujarnya.
Imdadun mengatakan, dengan pendekatan dakwah solutif yang disampaikan secara damai dan moderat, BAZNAS berharap para dai muda dapat menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri secara ekonomi.
“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka mereka harus dibekali bukan hanya dengan ilmu agama, tetapi juga keterampilan sosial dan kewirausahaan,” ujar Imdadun.
BERITA08/08/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS RI dan Alfamart Distribusikan Bantuan Rp18 Miliar dari Sedekah Konsumen
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Alfamart mendistribusikan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart periode Januari hingga Desember tahun 2024 terkumpul sebesar Rp18.059.364.345.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menyambut baik dukungan luar biasa dari seluruh Alfamart yang telah sukarela memberikan donasi bebas. Sehingga total santunan bantuan Sedekah Konsumen Alfamart sebanyak 28.970 penerima manfaat yang tersebar di 96 kabupaten dan kota.
"Seluruh dana Sedekah Konsumen Alfamart tersebut disalurkan BAZNAS melalui empat program unggulan yang membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat yaitu Bidang Kemanusiaan, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, serta Ekonomi," kata Saidah di Jakarta, Selasa (7/8/2025).
Saidah menjelaskan BAZNAS telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart melalui berbagai program. “Di bidang kesehatan, BAZNAS telah memberikan layanan kesehatan, program sedekah kurban paket gizi Nusantara 2024, mobil ambulance serta alat kesehatannya, dan Rumah Sehat Baznas (RSB) yang tersebar di sejumlah titik lokasi wilayah yang membutuhkan,” ujar Saidah.
Selain itu, Saidah juga menyampaikan penyaluran BAZNAS pada bidang ekonomi melalui bantuan usaha warung kecil (Zmart), bantuan usaha untuk pedagang ayam goreng (Zchicken), bantuan usaha untuk warung kopi (ZCoffee), dan bantuan usaha untuk bengkel motor.
"Sementara di bidang kemanusiaan, Baznas telah menyalurkan bantuan program layanan posko mudik, kampung tanggap bencana, madrasah tanggap bencana, dan bagi berkah dhuafa," jelas Saidah.
Saidah juga turut mengucapkan terima kasih kepada Alfamart dan seluruh konsumennya yang telah turut berpartisipasi dalam hal kebaikan. Karena dari sedekah konsumen ini, baik BAZNAS ataupun Alfamart telah melakukan suatu perubahan yang besar dalam membantu mensejahterakan masyarakat.
"Mudah-mudahan, kolaborasi dalam hal kebaikan dapat panjang umurnya dan akan terus berlanjut,” imbuh Saidah.
Sementara itu, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mewakili Alfa Group menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah konsumen Alfamart, Alfamidi, serta Dan+Dan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah Indonesia.
"Pertama, tentu kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh konsumen Alfa Group yang telah memberikan sedekahnya melalui kasir di gerai-gerai Alfamart," ujarnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyalurkan sedekah ini untuk kepentingan masyarakat banyak sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
"Total tadi ada 28.970 lebih penerima manfaat. Ini luar biasa," imbuh Solihin.
Dia menambahkan, penyaluran sedekah konsumen Alfamart yang dikelola oleh BAZNAS sudah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sehingga penyalurannya tepat sasaran dan dapat membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Atas nama manajemen, mewakili Alfamart kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini. Laporan dari penyaluran ini pun dapat dilihat konsumen Alfa Group melalui website resmi Alfamart. Juga pada pemberitaan media nasional sehingga masyarakat juga mengetahui transparansi dari penyaluran sedekah konsumen Alfamart," imbuh Solihin.
Mari terus menebar kebaikan melalui : https://baznas.go.id/sedekahkonsumenalfamart
BERITA07/08/2025 | Humas BAZNAS
PIA BAZNAS RI Ajak Keluarga Amil Bangun Ketahanan Ekonomi dari Rumah
Persatuan Istri Amil (PIA) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menghelat seminar bertajuk “Gaji Tipis Hidup Manis, Tabungan Nggak Habis”, sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi keuangan dan membangun ketahanan ekonomi di lingkungan keluarga amil.
Seminar tersebut diisi oleh Konsultan Keuangan, Octavia Reniar Putri, S.M, M.SM., CSA, CFP, CFRP, CRP, WPPE-P di Gedung BAZNAS Institute, Jakarta, pada Rabu (6/8/2025). Turut hadir, Ketua PIA BAZNAS RI, Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi, M.Si., serta jajaran PIA BAZNAS RI.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyebut, seminar ini sangat relevan dengan kebutuhan keluarga masa kini, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks dan sejalan dengan visi besar BAZNAS dalam membangun ketahanan keluarga.
“Seminar ini sangat luar biasa karena membekali keluarga amil dengan keterampilan finansial yang sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor juga menekankan pentingnya kesinambungan program edukasi serupa agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh keluarga amil di seluruh Indonesia.
“Kami berharap program semacam ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak keluarga amil di berbagai daerah,” tambahnya.
Menurutnya, peran istri amil dalam mengelola keuangan rumah tangga tidak kalah penting dibanding peran suami dalam menghimpun dan menyalurkan zakat. Ia menganggap peningkatan kapasitas istri amil merupakan bagian dari penguatan ekosistem zakat secara menyeluruh.
“PIA telah menunjukkan bahwa mendampingi perjuangan para amil tidak hanya sebatas mendukung suami, tapi juga dengan meningkatkan kapasitas diri,” ucap Kiai Noor.
Sebagai pemateri dalam seminar ini, Octavia Reniar Putri menjelaskan, masalah utama dalam keuangan keluarga bukan terletak pada besar kecilnya gaji, melainkan pada bagaimana uang tersebut dikelola secara bijak dan terencana.
“Gaji kecil bukan penghalang untuk hidup berkualitas, yang dibutuhkan adalah perencanaan, disiplin, dan kebiasaan yang sehat dalam mengelola keuangan,” tuturnya.
Ia mengajak para peserta untuk memulai dari hal-hal sederhana seperti mencatat pengeluaran, membuat anggaran, serta membedakan antara kebutuhan dan keinginan demi menciptakan stabilitas keuangan keluarga.
BERITA07/08/2025 | Humas BAZNAS
Perkuat Dakwah Zakat, BAZNAS RI Tandatangani MoU dengan Imam Foundation
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan Imam Foundation (Imam Training dan Development) menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman tentang penyelenggaraan program pelatihan yang berkaitan dengan pembinaan imam, pembelajaran syariah, pengelolaan masjid dan pusat keislaman.
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Rabu (6/8/2025). Dihadiri Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., CEO of Imam Foundation for Training dan Development UK, Prof. Dr. Mohammad Ali Belaoo, Head Representatif for Asia and Indonesia, Dr. Aulia Nugraha, LC, ME, dan Direktur Pesantren Tahfidz Masjid Agung Jawa Tengah, Muhammad Syaifudin.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat peran BAZNAS dalam bidang dakwah dan pengelolaan masjid, termasuk penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan.
"Dengan BAZNAS, kita akan mencoba untuk membuat rancangan bagaimana BAZNAS bisa bekerja sama dengan Imam Foundation ini untuk mengirim dai-dai Indonesia ke daerah-daerah yang membutuhkan, termasuk wilayah terpencil dan minoritas, baik di Indonesia maupun luar negeri," jelas Kiai Noor.
“Ke depan, harapan kami melalui kerja sama ini juga bisa terbangun sinergi antara BAZNAS terkait bidang pengumpulan internasional dengan Imam Foundation, kemudian bersama-sama merancang sistem pendistribusian yang efektif," tambahnya.
Sementara itu, CEO of Imam Foundation for Training & Development, Prof. Dr. Mohammad Ali Belaoo, menyampaikan apresiasi dan harapan besar atas kerja sama yang terjalin dengan BAZNAS RI, yang dinilainya sebagai lembaga penting di Indonesia.
"Setelah penandatanganan ini, insya Allah kami akan segera menjalin komunikasi lebih intensif dan mulai membahas program-program bersama," ujar Mohammad Ali.
Mohammad Ali juga optimistis, kedua pihak memiliki kapasitas keilmuan dan pelatihan yang dapat saling melengkapi. Ia meyakini kerja sama ini akan berbuah pada program nyata di masa depan.
"Imam Foundation merupakan lembaga yang bergerak di bidang pelatihan dan pengembangan, khususnya bagi imam, dai, khatib, serta para pemimpin Muslim. Kami meyakini bahwa kedua lembaga memiliki potensi besar untuk menghadirkan banyak kebaikan, dan dapat bersinergi demi kemaslahatan para imam dan khatib," jelasnya.
Turut hadir, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan M.Si., Deputi 1 Bidang Pengumpulan, Mohamad Arifin Purwakananta, Sekretaris Utama BAZNAS RI, Subhan Cholid, serta Sekretaris Bidang Sarana Masjid Agung Jawa Tengah, Istajib.
BERITA06/08/2025 | Humas BAZNAS
Cegah Kelaparan, BAZNAS Siapkan 55.000 Paket Bantuan Pangan bagi Warga Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyiapkan 55.000 paket bantuan pangan untuk masyarakat Palestina yang terdampak krisis kemanusiaan di Gaza, khususnya untuk mencegah meluasnya bencana kelaparan yang mengancam warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia.
Paket bantuan pangan terdiri atas bahan-bahan pokok dan makanan siap saji yang dapat langsung dikonsumsi oleh warga di Gaza. Paket-paket tersebut berisi beras, tepung, mie instan, keju, ikan tuna, biskuit kurma, jus, energy bar, kurma, kacang, serta saus dan bumbu-bumbu.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas rakyat Indonesia untuk saudara-saudara di Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akibat blokade dan serangan berkepanjangan.
"Bantuan ini adalah amanah dari masyarakat Indonesia yang dihimpun melalui BAZNAS. Kami ingin memastikan bantuan ini sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan di Palestina," ujar Kiai Noor dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Dalam menyalurkan bantuan lewat Mesir, jelas Kiai Noor, BAZNAS bekerja sama dengan tiga lembaga mitra, yakni Bait Zakah, Misr Kheir, dan Shunna’ul Hayah. Melalui Bait Zakah, telah disiapkan 35.000 paket bantuan yang dimuat dalam 29 kontainer, dengan total nilai sebesar 500.000 dolar AS.
“Sementara itu, masing-masing 8.500 paket disiapkan oleh Misr Kheir dan Shunna’ul Hayah, masing-masing dalam tujuh kontainer, dengan nilai bantuan sebesar 125.000 dolar AS atau sekitar Rp2 miliar per lembaga,” jelasnya.
Selain melalui jalur Mesir, BAZNAS juga menyalurkan 3.000 paket bantuan melalui Yordania bekerja sama dengan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), dengan total nilai bantuan serupa sebesar 125.000 dolar AS.
“Bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan kondisi logistik di lapangan. Semua bahan telah dikemas dengan standar yang memungkinkan penyimpanan dan distribusi dalam waktu lama,” kata Kiai Noor.
Saat ini, seluruh kontainer tengah dikirim menuju Arish, kota perbatasan Mesir yang menjadi pintu masuk utama menuju Gaza. BAZNAS tengah berkoordinasi secara intensif untuk memastikan proses distribusi hingga bantuan benar-benar masuk ke wilayah Gaza dan diterima oleh warga terdampak.
“Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa proses penyaluran berjalan aman, transparan, dan tepat sasaran. Mohon doa seluruh masyarakat agar bantuan ini bisa segera diterima oleh warga Palestina,” tutupnya.
BERITA06/08/2025 | Humas BAZNAS
Bersama Menag RI, BAZNAS Luncurkan Program MLB 2025 bagi 1.000 Madrasah di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Menteri Agama RI Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA., meluncurkan program Madrasah Layak Belajar (MLB) untuk mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata di Indonesia.
Program ini menyasar 1.000 madrasah penerima manfaat dari seluruh wilayah Indonesia, dengan bantuan masing-masing sebesar Rp25 juta untuk merenovasi ruang kelas dan/atau perpustakaan.
Peluncuran program tersebut diselenggarakan di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., jajaran Pimpinan BAZNAS RI, perwakilan Bidang Pendidikan Ormas Islam, Kepala Kanwil Kemenag RI Seluruh Indonesia, Pimpinan BAZNAS Provinsi/Kab/Kota Seluruh Indonesia, dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Seluruh Indonesia (secara hybird).
Menteri Agama RI Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA., mengapresiasi langkah BAZNAS RI dalam memberikan perhatian khusus kepada dunia pendidikan madrasah, yang menurutnya masih mengalami banyak ketimpangan dibandingkan sekolah umum.
“Saya merasa momentum ini sangat penting, karena yang akan langsung menerima manfaat dari kegiatan ini adalah madrasah. Karena itu, saya mewakili seluruh madrasah penerima manfaat menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada BAZNAS,” kata Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, santri-santri madrasah merupakan kelompok yang paling layak disebut sebagai penerima zakat atau asnaf. Bahkan, jika dikiaskan, hampir seluruh kategori asnaf dalam zakat tercermin dalam diri para murid madrasah.
Ia juga menyoroti ketimpangan yang masih terjadi antara madrasah dan sekolah formal. Banyak madrasah berdiri dengan kondisi minim, sementara sekolah umum mendapatkan dukungan penuh negara.
Lebih lanjut, Nasaruddin menyampaikan, kesenjangan ini tidak boleh terus dibiarkan. Intervensi dari lembaga seperti BAZNAS, menurutnya, sangat dibutuhkan untuk menutup celah ketimpangan tersebut. Ia pun mengapresiasi keberanian dan ketepatan langkah BAZNAS dalam menyalurkan zakat kepada komunitas madrasah.
“Untung ada BAZNAS yang mengintip persoalan ini. Sekali lagi, terima kasih kepada BAZNAS yang telah peduli kepada kelompok mustadh’afin,” ujar Nasaruddin.
“Atas nama seluruh pemangku kepentingan madrasah, kami mendoakan BAZNAS dan para muzaki yang telah menunaikan zakatnya melalui BAZNAS, serta seluruh pengurus BAZNAS agar senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan untuk terus memberi manfaat yang lebih luas ke depannya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, program ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam mendukung pemerataan akses pendidikan yang layak, terutama bagi madrasah swasta yang kerap luput dari perhatian.
“Insya Allah tahun ini kami kembali menyalurkan bantuan untuk 1.000 madrasah. Masing-masing mendapatkan Rp25 juta. Tahun lalu jumlahnya juga 1.000 dengan nilai bantuan yang sama juga. Bahkan tadi ada usulan tambahan, satu madrasah yang baru saja terbakar, kami minta langsung dimasukkan, biar jadi seribu satu,” kata Kiai Noor.
Turut hadir, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional H. Achmad Sudrajat, Lc., MA., Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag, mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktur Jaminan Produk Halal, Muhammad Fuad Nasar, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah, Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, M.Si, Sekretaris Utama BAZNAS RI Subhan Cholid, Deputi 1 Bidang Pengumpulan, Mohamad Arifin Purwakananta, serta Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si.
BERITA05/08/2025 | Humas BAZNAS
Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri 2025 Dibuka, Ini Panduan Lengkapnya
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) resmi membuka pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri Tahun 2025. Program ini ditujukan bagi mahasiswa aktif di 133 perguruan tinggi mitra BAZNAS di seluruh Indonesia, guna mendukung pendidikan generasi muda yang berkarakter dan berkontribusi dalam kebangkitan zakat nasional.
Pendaftaran dilakukan secara online melalui tautan: https://bazn.as/daftarbcbdn25. Sebelum mendaftar, calon peserta diminta membaca panduan lengkap di https://bazn.as/panduanbcbdn25.
Adapun persyaratan dokumen yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Mahasiswa S1/D4 semester 5 program reguler di 133 kampus mitra BAZNAS ditunjukan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) Semester 5 atau Kartu Hasil Studi (KHS) Semester 4.
3. Di utamakan jurusan prioritas bidang STEM (Sains, Teknologi, Engginering and Mathematich).
4. Memenuhi salah satu kategori khusus di bawah ini:
a) Kategori Prestasi: Memiliki prestasi nasional dan/atau internasional (lebih direkomendasikan yang telah tercatat pada database Manajemen Talenta Nasional (MIN), Bappenas RI dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikti) selama 2 tahun terakhir.
b) Kategori Aktivis: Aktif menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan minimal tingkat jurusan atau organisasi kepemudaan masyarakat selama 2 tahun terakhir.
c) Kategori Khusus Disabilitas: Ditujukan untuk mahasiswa penyandang disabilitas Fisik, Intelektual, Mental, Sensorik, Ganda atau Multi. Ditunjukan dengan surat keterangan dokter.
5. IPK minimal 3.00 (skala 4.00)
6. Melengkapi berkas
a) Pas foto terbaru/berwarna
b) KTP dan Kartu Keluarga
c) Transkrip nilal terakhir IPK
d) Surat rekomendasi dari tokoh masyarakat atau Surat rekomendasi dari BAZNAS Kabupaten/Kota (pilih salah satu saja)
e) Surat pernyataan
f) Melengkapi Penerima Akad Beasiswa Cendekie BAZNAS
g) Esai dengan "Kontribusiku menjadi generasi zakat
Beasiswa ini mencakup bantuan UKT/SPP maksimal Rp4 juta per semester selama 4 semester, bantuan biaya riset sebesar Rp3 juta, bantuan biaya prestasi (ad cost), serta pembinaan pengembangan diri bagi seluruh peserta terpilih.
BAZNAS mengajak seluruh mahasiswa dari kampus mitra untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Program ini bukan hanya bentuk dukungan pendidikan, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi zakat yang siap membangun negeri.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui www.baznas.go.id atau melalui email: [email protected]
BERITA05/08/2025 | Humas BAZNAS
Wamen Diktisaintek Apresiasi Beasiswa Cendekia BAZNAS, Dorong Kolaborasi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., mengapresiasi langkah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI atas peluncuran program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) tahun 2025, sebagai upaya memperluas akses pendidikan tinggi dan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan pada acara peluncuran Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) tahun 2025 yang digelar di Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Senin (4/8/2025). Hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Muhibuddin, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., para Rektor, Wakil Rektor, dan Pejabat yang mewakili dari 183 kampus, serta para penerima manfaat.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., mengucapkan terima kasih atas langkah baik dari BAZNAS dalam memberikan Beasiswa Cendekia BAZNAS kepada mahasiswa Indonesia yang kurang mampu.
“Beasiswa ini tentu menjadi bagian dari upaya membangun sumber daya manusia berkualitas, sebagaimana yang terus ditekankan oleh Bapak Presiden Prabowo dalam Asta Cita nomor 4, yaitu pengembangan SDM unggul demi terciptanya pembangunan yang mandiri di Indonesia,” ucap Fauzan.
Fauzan mengatakan, pentingnya bantuan pendidikan tinggi, terutama bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Ia mengungkapkan, saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia masih tergolong rendah, yakni sekitar 31 persen.
“Ini penting. Kenapa? Karena kita memang masih sangat memerlukan banyak pertolongan, khususnya dalam rangka memberikan akses pendidikan kepada anak-anak usia kuliah,” katanya.
Ia menilai, beasiswa seperti BCB dapat menjawab sebagian problematika rendahnya partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia. Namun demikian, ia juga menekankan pentingnya strategi konkret untuk mengurangi angka pengangguran seiring meningkatnya APK.
“Menuju Indonesia Emas 2045, kita membutuhkan generasi yang unggul. Maka, pemberian beasiswa dari BAZNAS sangat penting sebagai bentuk pemetaan sekaligus investasi masa depan,” kata dia.
Lebih lanjut, Fauzan mengatakan, pemberian beasiswa ini menjadi fenomena menarik, bahwa urusan pendidikan tidak semata-mata dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, tetapi juga melibatkan kementerian lain, termasuk juga berbagai lembaga.
"Jika setiap lembaga, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, turut berkontribusi dalam penyediaan beasiswa, maka upaya memperluas akses pendidikan akan semakin kuat dan berdampak luas. Itu merupakan langkah yang sangat mulia," ucap Fauzan.
Fauzan juga menyoroti dampak sosial dari pemberian beasiswa yang dinilai mampu mengubah kehidupan mahasiswa dari keluarga tidak mampu, sekaligus meningkatkan martabat mereka.
“Harapan besarnya, program ini tidak hanya sekadar menciptakan SDM unggul, tetapi juga mengubah tata kehidupan sosial mereka,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan akses pendidikan yang lebih merata, beasiswa dapat membantu menurunkan jumlah mustahik dalam jangka panjang.
“Kita berharap jumlah penerima manfaat zakat tidak terus meningkat. Kalau terus bertambah, itu menunjukkan masih banyak masyarakat belum sejahtera. Idealnya, jumlahnya menurun, kecuali yang berbasis intelektualitas,” ucapnya.
Turut hadir dalam peluncuran tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., serta Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si, Direktur Pendistribusian BAZNAS RI Ahmad Fikri, serta Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI Farid Septian
BERITA04/08/2025 | Humas Baznas
Cetak SDM Unggul, BAZNAS Buka Beasiswa Cendekia 2025 di 183 Kampus Dalam Negeri dan Mahad Aly
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali membuka program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) tahun 2025 di seluruh Indonesia dengan menggandeng 183 kampus seluruh Indonesia yang terdiri atas 133 kampus dalam negeri dan 50 kampus Mahad Aly, sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Peluncuran program Beasiswa Cendekia BAZNAS RI tahun 2025 dibuka Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Dr. Fauzan dan Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA., di Graha Utama Kemendibudristek, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyampaikan, Beasiswa Cendekia merupakan wujud nyata zakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan.
"Beasiswa Cendekia BAZNAS bukan hanya bantuan biaya pendidikan, tapi juga investasi SDM. Ini menjadi kontribusi nyata zakat dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," ujar Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, BAZNAS berkomitmen memberikan pendampingan dan pembinaan secara berkelanjutan kepada para penerima beasiswa agar memiliki kompetensi akademik, spiritual, dan sosial yang mumpuni.
"Beasiswa ini khusus untuk dalam negeri. Kami juga punya beasiswa untuk ke luar negeri. Ke depan, tidak hanya fokus di Timur Tengah, karena kami juga telah memberikan beasiswa kepada 100 orang mahasiswa Indonesia di Rusia," ucap Kiai Noor.
Kiai Noor menambahkan, BAZNAS RI telah melakukan pertimbangan secara detail dan matang terkait kebutuhan Indonesia di tahun generasi emas pada 2045, termasuk menyiapkan generasi yang unggul, sehingga mampu berdaya saing.
"Semua sudah kita pertimbangkan secara matang, kebutuhan Indonesia ke depan di tahu 2045 itu apa saja, SDM yang dibutuhkan itu seperti apa, karena di tahun emas, kalau SDM nya bukan SDM yang emas, maka kita akan ketinggalan sekali," katanya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menambahkan, Beasiswa Cendekia BAZNAS mempunyai tiga tujuan utama, yaitu mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan.
"Dengan tiga tujuan ini, kita harapkan dapat mempersiapkan SDM yang unggul dan berkualitas. Ketika mereka sudah lulus, mereka bisa naik kelas dan menjadi muzaki," ujar Saidah.
Dia menegaskan, Beasiswa Cendekia BAZNAS tidak sekadar memberikan uang pendidikan, tetapi terdapat misi besar yaitu mengurangi angka kemiskinan dan menyiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
"Saat ini kita bermitra dengan 183 kampus di 30 provinsi, 4 provinsi belum memiliki kampus mitra yaitu Maluku Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Angka ini masih cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah kampus di seluruh Indonesia yang mencapai 4.437 kampus," ucap Saidah.
Program BCB tahun ini menargetkan mahasiswa aktif yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi. Selain bantuan pendidikan, penerima manfaat juga akan mengikuti pembinaan yang dirancang khusus oleh BAZNAS agar lebih siap menghadapi tantangan global.
Sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2018 hingga 2024, Beasiswa Cendekia BAZNAS telah menjangkau lebih dari 34.603 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Khusus Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri dan Mahad Aly, tercatat telah menyasar lebih dari 8.297 mahasiswa, dengan alumni yang kini tersebar di seluruh Indonesia dan berkiprah di sektor publik, privat, maupun sosial, di mana lebih dari 11 persen alumni beasiswa kini telah menjadi muzaki.
Turut hadir, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., Pimpinan BAZNAS RI, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar?Noor, SE, M.Ec., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman?Hosen, M.S., M.Ec., Ph.D., Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, Muhibuddin, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI Farid Septian, serta perwakilan para rektor dan penerima manfaat.
BERITA04/08/2025 | Humas Baznas
Ahli Presiden: Bukti Negara Hadir, Unified System Optimalkan Tata Kelola Zakat
Sidang lanjutan uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat kembali digelar di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dalam persidangan keenam perkara Nomor 54/PUU-XXIII/2025 itu, Ahli Presiden/Pemerintah, Prof. Dr. Bahrul Hayat, menyampaikan untuk memaksimalkan peran zakat sebagai alat jaminan sosial dan pembangunan, diperlukan sistem pengelolaan yang menyatu dan terintegrasi secara menyeluruh, atau dikenal sebagai Unified System.
Sistem ini menekankan pentingnya keselarasan dalam tata kelola serta koordinasi di tingkat nasional. Dengan adanya sistem terpadu ini, diharapkan potensi penghimpunan zakat dapat meningkat, pengelolaan dan pelayanan zakat menjadi lebih efisien dan efektif, serta distribusi dan pemanfaatannya lebih tepat sasaran. Selain itu, sistem ini juga bertujuan memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat secara keseluruhan.
Bahrul menjelaskan bahwa unified system merupakan desain tata kelola zakat yang menempatkan negara sebagai penyedia layanan publik, termasuk dalam pengaturan zakat. Sistem ini menuntut integrasi pengelolaan zakat baik secara horizontal antarlembaga, maupun secara vertikal dari tingkat pusat hingga daerah.
Integrasi horizontal merujuk pada koordinasi dan sinergi antarlembaga pengelola zakat. Sementara itu, integrasi vertikal berarti adanya satu garis koordinasi dari tingkat pusat hingga ke daerah. Sistem terpadu ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam penghimpunan, akuntabilitas dalam pengelolaan, dan efektivitas dalam pendayagunaan zakat bagi mustahik.
“Konsep unified system dalam pengelolaan zakat juga selaras dengan ketentuan syariat Islam. Berdasarkan ketentuan syariat Islam yang mengamanatkan kewenangan negara dalam pengelolaan zakat serta sebagai implementasi dari unified system tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 memberikan kewenangan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga pemerintah non-struktural untuk melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dengan demikian, hadirnya peran serta masyarakat melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) diarahkan untuk membantu BAZNAS selaku pengemban amanah UU 23/2011. Peran LAZ adalah mendukung fungsi BAZNAS yang juga harus dimaknai membantu negara dalam pengelolaan zakat,” ucap Bahrul.
Bahrul yang juga merupakan mantan Ketua Panitia Kerja RUU Pengelolaan Zakat Tahun 2011 menegaskan bahwa pemberian rekomendasi terhadap pendirian LAZ oleh BAZNAS justru ditujukan untuk memastikan lembaga-lembaga tersebut memenuhi standar operasional yang profesional, akuntabel, dan sejalan dengan prinsip-prinsip unified system yang diatur dalam undang-undang.
Ia juga menyebut keberadaan dan peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) tidak dapat dipandang sebagai bentuk diskriminasi, melainkan merupakan bagian dari sistem zakat nasional yang terintegrasi.
“Hal ini esensial untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan, zakat dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, peran BAZNAS dalam merekomendasikan pendirian LAZ merupakan tindakan yang sah dan diperlukan demi tercapainya pengelolaan zakat yang optimal dan terpadu,” jelas Bahrul dalam keterangannya di hadapan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi.
Sebagai informasi, Bahrul Hayat juga tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI (2006–2014) dan kini merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sidang uji materi ini diajukan oleh Muhammad Jazir (Pemohon I) dan Indonesia Zakat Watch (Pemohon II), dengan mempersoalkan sejumlah pasal dalam UU Pengelolaan Zakat yang dinilai membatasi peran masyarakat dalam pengelolaan zakat. Putusan MK atas perkara ini akan menjadi acuan penting dalam merumuskan arah kebijakan zakat nasional ke depan.
BERITA04/08/2025 | Humas Baznas
BAZNAS RI Sukses Kembangkan Usaha Kue Mustahik Binaan hingga Raup Rp27 Juta Perbulan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) berhasil memberdayakan Ponco Sulistiawati, mustahik pelaku UMKM asal Bogor, Jawa Barat, yang kini sukses mengembangkan usaha kue rumahan dengan omzet mencapai Rp27 juta per bulan.
Usaha kue bernama “Na’ma” yang dirintis Ponco Sulistiawati sejak 2014, menawarkan berbagai produk, mulai dari bolen, banana crispy, dan bolu gulung, hingga aneka kue kering dan basah yang dipasarkan secara pre-order (PO) dan dibantu oleh reseller melalui WhatsApp.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., mengapresiasi pencapaian tersebut. Ia menilai keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
“Keberhasilan BU Ponco adalah kebanggaan bagi kita semua. Ini adalah hasil dari kolaborasi antara keuletan mustahik, dukungan para muzaki, serta sistem pembinaan yang berkelanjutan dari BAZNAS,” ujar Saidah dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
Saidah menambahkan, BAZNAS akan terus mendorong penguatan program pemberdayaan UMKM seperti BMD agar semakin banyak mustahik yang naik kelas dan mandiri secara ekonomi. Ia juga mengajak para muzaki untuk terus menunaikan zakat melalui BAZNAS.
“Kami ingin mustahik tidak hanya sekadar menerima bantuan, tetapi menjadi pelaku ekonomi yang tangguh. Dari pelatihan hingga fasilitasi izin usaha, hingga penguatan jaringan pemasaran semua itu kami dorong agar mereka benar-benar mandiri,” katanya.
Sementara itu, Penerima Manfaat Program BMD Desa Cibadak Bogor, Ponco Sulistiawati, menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas bantuan BAZNAS. Ia mengaku mendapatkan banyak manfaat dari program tersebut, mulai dari kemudahan pengurusan perizinan, pelatihan usaha, hingga bantuan fasilitas produksi.
"Bantuan yang paling saya rasakan dari BAZNAS adalah kemudahan dalam pengurusan perizinan usaha . Dulu prosesnya sangat rumit dan bisa memakan waktu hingga sebulan.Dengan bantuan BAZNAS, prosesnya jauh lebih cepat dan tanpa biaya," jelas Ponco.
"Seiring berjalannya usaha ditambah adanya bantuan dari BAZNAS, alhamdulilah dalam sehari saya bisa memproduksi sekitar 20 box, dan pernah mencapai 30 hingga 40 box. Dari situ, alhamdulilah [08:32, 9/9/2025] Pachri: omzet bulanan bisa mencapai sekitar Rp27 juta,” lanjutnya.
Sebelum membuka usaha, Ponco merupakan seorang tenaga pendidik. Namun demi fokus mengurus keluarga, ia memutuskan resign dan mencari penghasilan dari rumah.
"Alhamdulillah, ternyata dari dapur rumah saya bisa mendapatkan rezeki baru. Dari hasil penjualan, saya juga selalu menyisihkan minimal 2,5 persen untuk berzakat dan berbagi sebagai bentuk rasa syukur,” kata Ponco.
Saat ini, Ponco juga mempekerjakan tenaga harian untuk membantu produksi saat pesanan tinggi. Ke depan, ia berharap bisa membuka outlet dan merekrut karyawan tetap jika pemasaran semakin stabil.
“Sebagai mustahik yang sudah merasakan langsung manfaat dari program BAZNAS, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh muzaki. Semoga amal mereka dibalas Allah di Yaumul Hisab," ucapnya.
Ponco pun mengajak masyarakat yang baru merintis usahanya untuk tidak ragu memulai usaha. “Mulai saja dulu dan jalani saja dengan yakin dan tawakal. Fokus pada proses, buat produknya, insya Allah pembeli akan datang. Jangan terlalu khawatir dengan risiko,” ujarnya.
BERITA02/08/2025 | Humas Baznas
BAZNAS Perluas Cakupan ZChicken, Salurkan Bantuan ke Mustahik di Tangerang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali memperluas cakupan program pemberdayaan ekonomi ZChicken dengan menyalurkan bantuan kepada 63 mustahik di Kota Tangerang, berupa dukungan modal usaha ayam siap masak, lengkap dengan sarana penunjang dan pendampingan usaha.
Program ZChicken merupakan salah satu bentuk inovasi BAZNAS dalam mengangkat taraf hidup masyarakat melalui sektor kuliner berbasis ayam olahan. Program ini dirancang untuk mendorong mustahik menjadi pelaku usaha mandiri dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., menegaskan, program ini merupakan bagian dari strategi nasional BAZNAS dalam mendorong kemandirian ekonomi umat secara sistematis dan terukur.
“ZChicken bukan sekadar bantuan, ini adalah pintu masuk menuju perubahan ekonomi keluarga mustahik. Kami ingin setiap bantuan zakat benar-benar berdampak, tidak berhenti pada konsumsi, tapi berlanjut ke produksi,” ujar Imdadun di Tangerang, Jumat (1/8/21025).
Imdadun menjelaskan, BAZNAS terus mengembangkan pola intervensi ekonomi yang praktis, terukur, dan berbasis pasar. ZChicken menjadi salah satu program unggulan karena terbukti cepat memberi hasil, mudah diakses, dan diminati masyarakat.
“Kami memilih model usaha ayam olahan karena potensi pasarnya luas, mudah dijalankan, dan bisa berkembang cepat jika didampingi dengan baik. Dengan ekosistem yang tepat, ZChicken bisa menjadi jalan keluar dari kemiskinan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ke depan BAZNAS akan memperluas program ini ke lebih banyak daerah dengan target kelompok mustahik produktif, terutama ibu rumah tangga, pemuda, dan penyintas PHK.
“Kami optimistis, lewat ZChicken dan program serupa, BAZNAS mampu membentuk generasi mustahik baru yang aktif, mandiri, dan produktif. Inilah peran nyata zakat dalam pembangunan nasional,” ucap Imdadun.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Tangerang, KH. M. Aslie Elhusyairy, S.Ag., menyambut baik kepercayaan BAZNAS RI dalam mendistribusikan bantuan program ZChicken di wilayahnya. Ia menilai program ini sangat relevan dengan kebutuhan mustahik di Kota Tangerang.
“Program ini memberi harapan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan modal usaha yang konkret dan mudah dikelola, kami optimis para penerima akan mampu mandiri dalam waktu dekat,” ujar Aslie.
Ia juga menekankan bahwa ZChicken bukan hanya tentang membuka usaha, tetapi juga soal mengubah pola pikir mustahik agar lebih berdaya dan tidak lagi bergantung pada bantuan.
“Kami ingin para mustahik melihat diri mereka sebagai pelaku usaha, bukan penerima bantuan. Ini langkah awal menuju perubahan besar dalam kehidupan mereka,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari penguatan kapasitas, para penerima bantuan juga mendapatkan pelatihan dari BAZNAS, mencakup pengelolaan usaha, manajemen keuangan, pemasaran, serta peningkatan kualitas produk. Pelatihan ini menjadi bekal penting agar usaha ZChicken dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar.
BERITA02/08/2025 | Humas Baznas
Gebyar Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-393: BAZNAS Tebar Manfaat, Warga Rasakan Keberkahannya!
Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tasikmalaya, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pengelola zakat yang amanah dan berdampak nyata. Melalui kolaborasi strategis bersama Pemerintah Daerah, BAZNAS menyalurkan berbagai program unggulan sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai lini kehidupan.
Berbagai bantuan disalurkan secara simbolis oleh Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin, Wakil Bupati H. Asep Sopari Al-Ayubi, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya, disaksikan langsung oleh masyarakat dan para penerima manfaat dalam suasana penuh haru dan kebersamaan.
Berikut simbolis penyerahan program yang disalurkan antara lain:
Cepat Reaktivasi Kepesertaan JKN dengan pembiayaan iuran bagi 1.200 fakir miskin.
Bantuan insentif tenaga sukwan (pendidik, kependidikan, sukwan DPRD, BUMD, dan kantor kecamatan) sebesar Rp.1.657.800.000.
Program BAZNAS Microfinance Masjid untuk 38 masjid dengan total bantuan Rp.380.000.000.
Reward UPZ Desa Terbaik kepada Desa Dawagung, Kecamatan Rajapolah berupa 1 unit sepeda motor.
Reward UPZ DKM Terbaik kepada DKM Miftahul Huda, Desa Puspajaya, Kecamatan Cigalontang berupa 1 unit sepeda motor.
Bantuan insentif guru ngaji sebesar Rp600.000.000, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam membina umat.
Bantuan Beasiswa S1 untuk 98 mahasiswa dari 14 perguruan tinggi, dengan total nilai Rp392.000.000 sebagai dukungan untuk pendidikan generasi muda yang berprestasi namun kurang mampu.
Penyaluran bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin dan Wakil Bupati H. Asep Sopari Al-Ayubi dan Ketua BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya, disaksikan oleh masyarakat dan para penerima manfaat dalam suasana penuh syukur dan haru.
Momentum ini menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola secara transparan dan profesional mampu menjawab berbagai kebutuhan sosial kemasyarakatan, sekaligus menjadi instrumen pemberdayaan umat yang berkelanjutan.
BERITA28/07/2025 | humasbaznaskabtsm
BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya bersama Bupati Tasikmalaya Berikan Apresiasi untuk Guru Sukwan Purna Tugas Melalui Penyaluran Uang Kadeudeuh
Dalam rangkaian kegiatan Konferensi PGRI Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juni 2025, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya bersama Bupati Kabupaten Tasikmalaya dan Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya menyerahkan Uang Kadeudeuh sebesar Rp1.000.000,- kepada 10 orang guru sukwan purna tugas.
Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas dedikasi, ketulusan, dan pengabdian para guru sukwan yang telah turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di lingkungan pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.
Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan BAZNAS dalam mendukung kesejahteraan para tenaga pendidik yang telah purna tugas, sekaligus mendorong semangat untuk terus peduli dan berbagi kepada mereka yang berjasa.
BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya berharap, bantuan yang diberikan tidak hanya membawa keberkahan, tetapi juga menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus menumbuhkan rasa empati, solidaritas, serta semangat berbagi kepada sesama.
BERITA28/07/2025 | humasbaznaskabtsm
Dari Zmart Hingga Seragam SMK : Asa dan Ketegaran Bu Patimah Berbuah Hasil
Mangunreja - Ketegaran dan semangat juang seorang ibu tak pernah ada habisnya. Kisah Bu Patimah, seorang ibu tunggal dari Kabupaten Tasikmalaya, menjadi bukti nyata. Dua tahun setelah kepergian suaminya akibat kecelakaan, Bu Patimah sempat merasakan kepesimisan dalam membesarkan ketiga anaknya. Meskipun dua anak laki-lakinya sudah merantau dan bekerja di luar kota, penghasilan mereka hanya cukup untuk menyambung hidup.
Kekhawatiran terbesar Bu Patimah tertuju pada putri bungsunya. Gadis belia yang berprestasi di sekolahnya ini sempat mengurungkan niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK karena keterbatasan biaya. Sebuah impian yang terancam pupus di tengah jalan.
Namun, takdir berkata lain. Melalui program ZMart BAZNAS Republik Indonesia hadir bak gayung bersambut, membuka secercah harapan bagi Bu Patimah. Ia terpilih menjadi salah satu saudagar ZMart di Kabupaten Tasikmalaya, sebuah kesempatan emas untuk mengembangkan warung kelontongnya yang selama ini menjadi satu-satunya tumpuan. Dengan bimbingan dan dukungan dari program ZMart, Bu Patimah berhasil mengelola warungnya hingga berkembang pesat. Warungnya tak hanya menjadi sumber penghasilan utama, tetapi juga menjadi harapan baru untuk masa depan pendidikan sang anak.
Hari ini, senyum sumringah terpancar jelas di wajah Bu Patimah. Putri bungsunya telah sukses menyelesaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di salah satu SMK terdekat. Mimpi yang sempat tertunda kini menjadi kenyataan. Berkat kegigihan Bu Patimah dan dukungan ZMart, putrinya dapat melenggang mulus melanjutkan pendidikan. Kisah Bu Patimah ini menjadi inspirasi bagi banyak keluarga di Indonesia, bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan uluran tangan kebaikan, setiap tantangan bisa diatasi dan impian bisa diraih. Warung Bu Patimah pun kini makin eksis dan dikenal luas, menjadi simbol perjuangan seorang ibu yang tak kenal menyerah.
Warung Zmart Bu Patimah mendapatkan rataan omzet 300.000, puncaknya bisa mendapatkan 500.000. Sangat berbeda dengan sebelum menjadi Saudagar Zmart. Warungnya menjadi satu-satunya harapan tersisa bagi keberlangsungan hidup Bu patimah dan anak bungsunya kedepan.
#MerangkaiDampak
#ZmartKabTasikmalayaMaju
#TentramnyaMuzakkiBahagianyaMustahik
BERITA21/07/2025 | humasbaznaskabtsm

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
