Berita Terbaru
Perkuat Tata Kelola Zakat, BAZNAS RI Gelar Rakernas UPZ dan UPZ Award 2025
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyelenggarakan Rapat Kerja Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Tingkat Nasional dan UPZ Award 2025 pada 9–11 September 2025 di Bogor. Agenda ini mengusung tema “UPZ BAZNAS yang Kompeten, Berdampak, dan Berkelanjutan” yang dihadiri perwakilan UPZ dari berbagai instansi kementerian, lembaga, BUMN, dan BUMS.
Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA., Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, S.Ag., M.Ag., Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D., jajaran Pimpinan BAZNAS RI, serta para perwakilan UPZ BAZNAS.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menjelaskan bahwa Raker UPZ Nasional 2025 menjadi wadah strategis dalam memperkuat peran UPZ sebagai mitra utama BAZNAS dalam tata kelola zakat, sekaligus momentum untuk merumuskan langkah konkret dalam meningkatkan penghimpunan dan pengelolaan zakat secara nasional.
“Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 telah memberikan mandat kepada BAZNAS untuk membentuk UPZ di lingkungan kementerian, lembaga negara, BUMN, dan BUMS. Kehadiran UPZ menjadi perpanjangan tangan BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan zakat secara nasional,” ujar Kiai Noor.
Ia menambahkan, kontribusi UPZ selama ini terbukti signifikan, di mana hingga tahun 2024 tercatat sebanyak 146 UPZ dengan total penghimpunan mencapai Rp390 miliar. Menurutnya, capaian ini menunjukkan potensi besar yang harus terus dikembangkan melalui penguatan kelembagaan dan inovasi penghimpunan zakat.
“Peran UPZ sangat vital dalam memperluas jangkauan layanan zakat dan memastikan pengelolaannya dilakukan secara transparan, akuntabel, serta selaras dengan rencana strategis BAZNAS. UPZ juga menjadi garda terdepan dalam memfasilitasi layanan zakat bagi pegawai di lingkungan instansi masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor menekankan bahwa Raker UPZ Nasional ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum untuk meningkatkan kompetensi amil, memperkuat sinergi antar-UPZ, dan menghadirkan layanan yang inovatif bagi umat.
“Kita ingin memastikan pengelolaan zakat mampu menjawab tantangan sosial-ekonomi dengan lebih efektif. Melalui Raker ini, kita dorong UPZ agar semakin kompeten, berdampak nyata, dan berkelanjutan dalam menyejahterakan umat,” tegasnya.
Kiai Noor menambahkan, “Kami mengucapkan banyak terima kasih karena Pak Menteri Agama dan Menko PMK melalui perwakilannya tadi juga mengapresiasi sekaligus mendorong betul terhadap bagaimana ke depan kita bersama-sama menuntaskan kemiskinan.”
Raker UPZ Nasional 2025 juga dirangkai dengan UPZ Award sebagai bentuk apresiasi bagi UPZ yang menunjukkan kinerja terbaik. BAZNAS berharap kegiatan ini dapat memperkokoh ekosistem zakat nasional, sekaligus menjadi pijakan dalam pencapaian indikator kinerja BAZNAS pada tahun 2025.
BERITA09/09/2025 | Humas BAZNAS
Bersama Menag RI, BAZNAS Mulai Distribusikan Daging Dam untuk 42.215 Mustahik
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., secara simbolis menyalurkan daging Dam yang yang telah diolah bagi mustahik guna meningkatkan kesejahteraan umat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Sebanyak 211.075 pouch daging Dam ini akan di distribusikan kepada 42.215 penerima manfaat (mustahik) yang ada di 7 provinsi di Indonesia yakni Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sumatera Utara.
Secara simbolis, Pendistribusian Dam/Hadyu Haji Indonesia Tahun 2025 digelar di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menandai awal terobosan baru dalam pengelolaan daging Dam. Turut hadir, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., beserta jajaran Pimpinan BAZNAS RI, Sestama, dan Deputi BAZNAS RI.
Hadir pula, Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Dr. H. Musta’in Ahmad, S.H., M.H., Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., M.A., serta Direktur Akomodasi, Katering, dan Transportasi sekaligus Plt. Direktur Bina Jamaah dan Petugas Haji BPH RI, Dr. Abd. Haris, M.Pd.I., M.HI.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., menyampaikan apresiasi tinggi kepada BAZNAS yang berhasil menghadirkan layanan dalam pendistribusian daging Dam kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi kita semuanya, karena kita melaunching sesuatu yang belum ada sebelumnya secara formal. Ini prestasinya BAZNAS. Terima kasih atas kerja samanya yang sangat cepat dan bagus. Kita berharap ini menjadi role model yang akan kita laksanakan di masa-masa yang akan datang,” ujar Menag Nasaruddin.
Menag Nasaruddin mengatakan, mayoritas jamaah haji Indonesia melaksanakan haji Tamathu’, sehingga kewajiban membayar Dam tidak bisa dihindarkan. Ia menekankan, langkah yang dilakukan saat ini adalah jawaban dari dilema panjang yang dihadapi jamaah haji sebelumnya.
“Hampir 100 persen haji Indonesia itu haji Tamathu’, dengan demikian ada Dam. Pada masa yang lalu kita dihadapkan pada dilema yang sangat berat untuk kita lakukan, maka kita pilih apa yang telah kita putuskan. Kita tidak ingin ada yang tidak melakukan Dam, padahal itu adalah suatu kewajiban,” kata Menag.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan, program pendistribusian Dam di Indonesia ini merupakan wujud nyata sinergi antara BAZNAS dan Kementerian Agama. Ia menilai, layanan ini tidak hanya mempermudah jamaah haji, tetapi juga memberikan dampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Alhamdulillah ini adalah terobosan yang luar biasa dari Bapak Menteri Agama, Dam bisa disembelih di Indonesia dan kemudian bisa kita berikan kepada masyarakat kita yang membutuhkan yang ada di Indonesia, terutama di daerah 3T,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, jumlah jamaah yang menyalurkan Dam melalui BAZNAS pada tahap awal sudah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakan. Ia menjelaskan bahwa meskipun sempat dikhawatirkan akan sulit dikelola, namun prosesnya berjalan dengan lancar.
“Kemarin kita membayangkan, kalau seandainya yang membayar Dam itu lebih dari 20 ribu itu kita kewalahan, alhamdulillah terkumpul 8.447. Maka dari itu, awal kemarin itu lancar-lancar saja yang ditangani oleh PT. Halalan Thayyiban,” ucapnya.
Kiai Noor mengungkapkan, capaian tersebut meningkat hingga 211 persen dari target awal yang hanya menyasar Petugas Haji. Menurutnya, perluasan jangkauan program Dam ini menjadi bukti kepercayaan jamaah haji terhadap transparansi dan profesionalitas BAZNAS.
“Kami sudah tanyakan kepada Kepala Dam bahwa untuk pengadaan sekaligus penyembelihan dan pendistribusian itu sudah lelang terbuka dan berhari-hari, sehingga insya Allah ini sesuai dengan aturan. Bahkan sebelum ini dilakukan, kita selalu tanya kepada Irjen ini boleh apa tidak, ini bisa apa tidak. Jadi insya Allah ini Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI,” paparnya.
Kiai Noor menambahkan, ke depan peluang pendistribusian Dam di Indonesia masih sangat terbuka luas. Ia meyakini, jika jumlah jamaah yang menyalurkan Dam semakin meningkat, maka manfaatnya juga akan lebih besar bagi masyarakat.
“Kalau ke depan 200 ribu kambing misalnya saja bisa disembelih di Indonesia, itu akan terkumpul 240 juta kaleng yang bisa kita bagikan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Terima kasih kepada Menteri Agama, apa yang menjadi terobosan patut kita syukuri dan dukung bersama dan BAZNAS siap untuk melaksanakan,” jelasnya.
BERITA08/09/2025 | Humas BAZNAS
Bersama Ivan Gunawan, BAZNAS RI Kembali Salurkan Bantuan Air Bersih 45.000 Liter bagi Warga Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Ivan Gunawan kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap kedua dan ketiga sebanyak 45.000 liter air bersih untuk warga Gaza, Palestina.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya distribusi tersebut. Menurut dia, penyaluran ini menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat Indonesia yang terus mengalir untuk Palestina.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama BAZNAS dengan Ivan Gunawan, kami dapat kembali menyalurkan bantuan kemanusian tahap kedua dan ketiga berupa 45.000 liter air bersih bagi masyarakat Gaza. Total ada 2.812 jiwa yang merasakan manfaat bantuan ini,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Kiai Noor menjelaskan, bantuan tersebut disalurkan secara bertahap ke sejumlah wilayah yang menjadi titik krisis air bersih. Pada tahap kedua, kata Kiai Noor, distribusi dilakukan di Al Thawrah Street, United Nation Building, Al Samer Area, Abu Hasierah Area, dan Al Sheikh Radwan Area. Sebanyak 1.562 jiwa menerima bantuan dengan rata-rata 16 liter air bersih per orang.
"Sementara pada tahap ketiga, penyaluran berlanjut ke wilayah Al Sheikh Radwan 3rd, Al Nabulsi, dan Al Wehda Street. Di kawasan tersebut, sebanyak 1.250 jiwa mendapatkan bantuan dengan alokasi serupa, yakni sekitar 16 liter per orang," lanjut Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, penyaluran bantuan air bersih ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan BAZNAS untuk membantu masyarakat Gaza. Ia menekankan, air bersih adalah kebutuhan vital yang tidak bisa ditunda pemenuhannya, terlebih dalam kondisi darurat akibat konflik berkepanjangan.
“Kami memahami betul bahwa air adalah sumber kehidupan. Dalam situasi seperti sekarang, pemenuhan kebutuhan dasar ini menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Kiai Noor juga menyampaikan apresiasi kepada Ivan Gunawan yang melalui perusahaannya atas kontribusi besar yang diberikan. Menurutnya, langkah tersebut menjadi inspirasi bagi tokoh publik lain untuk turut serta dalam gerakan kemanusiaan.
“Keterlibatan figur publik seperti Ivan Gunawan memberi pesan kuat bahwa kepedulian bisa diwujudkan oleh siapa saja. Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas kontribusinya dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina,” ucap Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan, BAZNAS RI akan terus memantau perkembangan situasi di Gaza dan menyiapkan langkah-langkah lanjutan. Fokus utama adalah memastikan kebutuhan mendasar seperti pangan, air, dan layanan kesehatan tetap dapat diakses warga.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Insya Allah, BAZNAS akan melanjutkan misi kemanusiaan hingga masyarakat Palestina bisa bangkit kembali,” katanya.
Kiai Noor juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus mendukung program-program kemanusiaan ini, baik melalui doa maupun donasi. “Setiap dukungan yang diberikan akan menjadi amal jariyah yang pahalanya mengalir tanpa henti. Mari kita bersama-sama membantu saudara-saudara kita di Palestina yang sedang membutuhkan bantuan,” ujar Kiai Noor.
Distribusi tahap kedua dan ketiga ini menambah deretan aksi nyata BAZNAS dalam menyalurkan bantuan ke Gaza. Sebelumnya, BAZNAS bersama Ivan Gunawan juga telah menyalurkan 25.000 liter air bersih dan 800 porsi makanan siap saji (Hotmeals) pada tahap pertama di sejumlah titik wilayah Gaza, Palestina.
BERITA08/09/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS RI Distribusikan Paket ZChicken untuk Pengemudi Ojol dan Pekerja Rentan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program Bank Makanan melaksanakan kegiatan pendistribusian makanan siap saji berupa 200 paket ZChicken bagi masyarakat rentan, khususnya pengemudi ojek online (ojol) dan pekerja nonformal di kawasan Jakarta.
Kehadiran paket makanan siap saji tersebut disambut antusias oleh para penerima manfaat. Bagi mereka, makanan ini menjadi sesuatu yang sangat berarti. Selain bisa dinikmati untuk makan siang sambil beristirahat, uang yang biasanya dipakai untuk membeli makan siang dapat dialihkan untuk kebutuhan lain, bahkan menambah penghasilan yang dibawa pulang untuk keluarga.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, menjelaskan, program Bank Makanan merupakan wujud kepedulian BAZNAS untuk mendampingi kelompok masyarakat yang rentan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“BAZNAS melalui Bank Makanan ingin memastikan bahwa masyarakat pekerja rentan tetap bisa menikmati makanan yang layak. Kehadiran paket ZChicken ini bukan hanya soal mengurangi beban pengeluaran, tetapi juga menghadirkan kepedulian dan rasa kebersamaan di tengah perjuangan mereka mencari nafkah,” ungkap Saidah dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Lebih lanjut, Saidah menegaskan, pekerja sektor informal adalah kelompok yang paling terdampak dari ketidakpastian ekonomi.
“Mereka yang bekerja sebagai pengemudi ojol, pedagang asongan, hingga juru parkir sering kali tidak memiliki pendapatan tetap. Dengan adanya makanan siap saji ini, mereka bisa merasa lebih tenang dan sedikit lebih ringan dalam menjalani aktivitas harian,” tambahnya.
Saidah mengatakan, pendistribusian dilakukan di berbagai titik, mencakup wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
"Paket makanan ini ditujukan bagi masyarakat ekonomi rentan yang kesehariannya mencari nafkah di jalanan kota, seperti pengemudi ojol, sopir bajai, pedagang asongan, juru parkir, dan pekerja nonformal lainnya," ucapnya.
Selain menyasar para pekerja jalanan, distribusi paket ZChicken juga menjangkau masyarakat di kawasan kampung pemulung. Kehadiran paket makanan ini menjadi dukungan tambahan bagi warga setempat, khususnya dalam mencukupi kebutuhan makan mereka.
"BAZNAS mengucapkan terima kasih atas uluran tangan dari para muzaki yang telah berbagi dengan masyarakat rentan yang membutuhkan bantuan. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua," ujar Saidah.
Program Bank Makanan merupakan salah satu upaya BAZNAS untuk menyelesaikan dua masalah besar yaitu mengurangi jumlah makanan yang terbuang sia-sia dan memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan melalui pendekatan kolaboratif bekerja sama dengan berbagai pihak.
BERITA08/09/2025 | Humas BAZNAS
Asma Nadia Terima Penghargaan BAZNAS Awards 2025 sebagai Tokoh Pendukung Gerakan Zakat
Penulis ternama Asma Nadia menerima penghargaan sebagai Tokoh Figur Pendukung Gerakan Zakat dalam ajang BAZNAS Awards 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (28/8/2025). Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA.
Asma Nadia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi tersebut. Ia mengaku belum merasa banyak berbuat, namun terus berkomitmen mendukung gerakan zakat dan sedekah melalui karya buku maupun film.
“Alhamdulillah, kami bersama teman-teman penulis memiliki buku-buku yang kami sebut Antologi Kasih, di mana seluruh keuntungannya disedekahkan. Termasuk juga kerja sama dengan BAZNAS dan beberapa NGO. Dan ada beberapa proyek bukan cuma buku, tetapi juga filmi,” ujarnya.
Asma menambahkan, pada 2019 ia terlibat dalam produksi film Hayya: The Power of Love 2 yang mengangkat isu Palestina. Dari film tersebut berhasil terkumpul dana sekitar Rp2,7 miliar yang disalurkan melalui 7 NGO di Indonesia. Terbaru, ia menerbitkan buku Sebelum Aku Tiada: Surat-surat dari Gaza yang hasil penjualannya 100 persen disalurkan untuk Palestina dengan dukungan sejumlah CSR dan lembaga amil zakat.
Asma menegaskan, makna keberkahan terletak pada apa yang diberikan, bukan pada apa yang digenggam.
“Senang bisa menjadi Mitra dari teman-teman pejuang untuk zakat dan sedekah ini dan minta doanya, Allah tetapkan langkah kita untuk menjadi orang-orang yang paham bahwa keberkahan itu ada bukan pada harta yang peluk, tapi pada apa yang kita berikan,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar BAZNAS dapat terus menjaga amanah masyarakat, memperluas jangkauan program, dan menjadi mitra strategis bagi berbagai pihak dalam menebarkan kebaikan.
“Saya berharap BAZNAS mudah-mudahan semakin bisa menjaga kepercayaan dari banyak orang. Semakin luas menebar manfaat, dan bisa menjangkau tempat-tempat yang mungkin (bagi) kami NGO kecil sulit jangkau pihak lain. Tapi BAZNAS insya Allah bisa mengawal dan lebih banyak membawa perubahan,” katanya.
BAZNAS Awards merupakan ajang tahunan yang memberikan apresiasi kepada individu maupun lembaga yang berkontribusi dalam penguatan gerakan zakat di Indonesia. Tahun ini, sejumlah tokoh, perusahaan, dan media turut menerima penghargaan dalam berbagai kategori.
BERITA08/09/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Karakter dan Mindset dalam Kepemimpinan Modern
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memaparkan pentingnya karakter dan pola pikir (mindset) sebagai pondasi utama dalam membangun kepemimpinan yang modern dan berdaya saing tinggi di era saat ini.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D, dalam Management Upgrade Forum bertema "Karakter Pemimpin dan Perubahan Mindset" yang dihelat BAZNAS RI secara daring melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Kamis (7/8/2025).
"Orang Indonesia itu gak mau keluar dari zona nyaman. Kalau berbeda itu seolah-olah jadi salah dan gak siap mentalnya untuk jadi orang yang berbeda, inginnya sama dengan kebanyakan pilihan orang," ujar Prof Nadra.
Padahal, menurutnya, kinerja tinggi tidak semata ditentukan oleh bakat atau jabatan, melainkan oleh pola pikir yang membentuk sikap dan tindakan. Individu berkinerja tinggi memiliki mindset khusus yang membuat mereka unggul, konsisten, dan tangguh dalam menghadapi tantangan.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Nadra menjelaskan, terdapat empat karakter penting dalam pola pikir seorang pemimpin modern yang membuat mereka unggul dari yang lain, yakni tanggung jawab, tumbuh dan kembang, perspektif, dan humility.
"Tanggung jawab ini penting. Saya alhamdulillah selalu diingatkan oleh orang-orang hebat, kalau Anda bekerja jangan pernah berpikir ada uangnya atau tidak. Karena kalau Anda bekerja karena ada uangnya, Anda hanya akan mau bekerja saat ada uangnya besar. Tapi begitu tidak ada uangnya, Anda tidak akan menyelesaikannya. Itu yang menjadi Anda tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Ia menambahkan, individu dengan mindset tanggung jawab tidak menyalahkan keadaan atau orang lain. Mereka bertanggung jawab penuh atas hasil yang mereka capai dan aktif mencari solusi jika terjadi masalah. Sikap ini mencerminkan integritas dan komitmen tinggi pada tugas dan tujuan.
Prof Nadra menjelaskan karakter kedua yang tak kalah penting yaitu tumbuh dan berkembang. Mereka yang memiliki pola pikir ini percaya bahwa kemampuan bukan bawaan lahir, tetapi bisa dibentuk lewat kerja keras.
"Setiap kegagalan dianggap sebagai kesempatan belajar. Mereka terus berusaha untuk berkembang tanpa takut mencoba hal baru," ucapnya.
Karakter ketiga adalah perspektif. Prof Nadra menilai bahwa para high performer tahu kapan harus menarik diri sejenak, menjaga kesehatan mental dan fisik, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
"Mereka sadar bahwa produktivitas jangka panjang memerlukan perawatan diri yang baik," ujarnya.
Prof Nadra melanjutkan, karakter keempat adalah humility atau kerendahan hati. Individu dengan karakter ini rendah hati, terbuka terhadap masukan, dan merasa paling tidak tahu.
"Ketika salah, mereka tidak bersikap defensif melainkan siap belajar dan memperbaiki diri. Sikap ini, tegasnya, membuat mereka terus berkembang dan disukai dalam tim," jelasnya.
Melalui forum ini, BAZNAS RI berharap para pimpinan dan seluruh amil dapat terus memperkuat karakter dan mindset yang mendukung peningkatan kinerja serta akselerasi transformasi menuju BAZNAS yang semakin profesional, transparan, dan modern.
BERITA07/09/2025 | Humas BAZNAS
Di Forum Aksi Keluarga Indonesia, BAZNAS RI Dorong Penguatan Ekonomi Produktif untuk Pengentasan Kemiskinan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan komitmennya dalam mempercepat pengentasan kemiskinan melalui penguatan ekonomi produktif. Langkah ini menjadi bagian dari strategi BAZNAS untuk berkontribusi memperkuat ketahanan keluarga. Berawal dari ketahanan ekonomi keluarga diharapkan terwujud kemandirian umat sekaligus mengurangi ketimpangan sosial di masyarakat.
Hal ini disampaikan Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rahmat M.Si., dalam kegiatan Aksi Keluarga Indonesia yang dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc. di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Dalam paparannya, Imdadun Rahmat menjelaskan, akselerasi pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu fokus BAZNAS. Upaya ini diarahkan untuk membangun kehidupan ekonomi masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui sektor-sektor produktif, yang meliputi penyediaan modal usaha, penguatan produksi, hingga penguasaan jaringan pasar.
“BAZNAS berkomitmen melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan dengan mengubah mustahik menjadi muzaki. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, baik secara materi maupun spiritual,” ujar Imdadun Rahmat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, BAZNAS telah mengembangkan berbagai program kewirausahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, di antaranya BAZNAS Microfinance, Zmart, dan ZChicken. Program-program ini dirancang agar para mustahik dapat memiliki usaha yang berkelanjutan serta mampu bersaing di pasar.
“Keberhasilan pemberdayaan ekonomi tidak hanya diukur dari peningkatan pendapatan, melainkan juga dari perubahan status sosial-ekonomi masyarakat miskin yang mampu bangkit dari ketergantungan menjadi pemberi zakat,” ucap Imdadun.
Imdadun menambahkan, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, menjadi kunci penting dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Ia menilai pendekatan terpadu akan memperluas jangkauan program BAZNAS sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak keluarga miskin di Indonesia.
“Melalui sinergi dan dukungan lintas sektor, BAZNAS optimis program pemberdayaan ekonomi akan memberikan dampak signifikan bagi terwujudnya kesejahteraan sekaligus ketahanan keluarga sebagai basis tumbuhnya generasi yang unggul,” tegasnya.
BERITA05/09/2025 | Humas BAZNAS
BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya Salurkan Bantuan untuk Si Kembar Nadia Nadira Pasca Operasi
Jumat, 5 September 2025, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya kembali menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan biaya berobat kepada Nadia dan Nadira, bayi kembar dari Kecamatan Bojonggambir yang sebelumnya menjalani operasi pemisahan kembar siam.
Pada proses operasi yang lalu, bantuan juga datang dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi. Saat ini, pasca operasi, Nadia dan Nadira masih harus menjalani perawatan rutin dan kontrol kesehatan. Untuk mendukung proses pemulihan tersebut, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya memberikan bantuan berupa biaya berobat, serta kebutuhan harian bayi seperti susu, kolostomi, popok bayi, biskuit, minyak telon, botol susu, dan perlengkapan lain yang bermanfaat bagi si kembar.
Selain dari BAZNAS, dukungan juga datang dari dunia usaha. Salah satu korporasi, yaitu PT. Meta Global Triasha, turut menyalurkan bantuan biaya berobat sebesar Rp5 juta untuk mendukung perawatan si kembar Nadia dan Nadira.
BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan terima kasih kepada para muzaki yang telah menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya. Dukungan ini menjadi bukti nyata bahwa zakat mampu membantu sesama yang membutuhkan.
Mari terus salurkan zakat melalui BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya agar lebih banyak saudara kita yang terbantu dan merasakan manfaatnya.
BERITA05/09/2025 | humasbaznaskabtsm
BAZNAS Dukung PLTMH Bukit Tempurung, Bumdes Catat Lonjakan Pendapatan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di kawasan wisata Bukit Tempurung. Berkat fasilitas penerangan ini, pengelolaan desa wisata semakin berkembang dan mampu meningkatkan pendapatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) secara signifikan.
PLTMH yang dibangun atas dukungan BAZNAS kini sepenuhnya dikelola oleh Bumdes setempat. Termasuk di dalamnya biaya perawatan yang secara mandiri ditangani oleh pengelola desa. Hal ini juga dapat memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam keterangan tertBadan ulisnya, Kamis (4/9/2025), Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, mengapresiasi capaian Bumdes Bukit Tempurung. Ia menilai serah terima PLTMH kepada pengelola desa merupakan langkah strategis untuk mendorong kemandirian masyarakat.
Dengan dukungan listrik yang stabil, Bumdes berhasil mengembangkan sejumlah fasilitas wisata. Di antaranya kafe/warung, area swafoto, dua unit vila, balai pertemuan, dua unit MCK, tiga unit tenda glamping, dan 34 unit tenda camping. Kehadiran fasilitas tersebut menarik lebih banyak pengunjung ke Bukit Tempurung.
Peningkatan fasilitas tersebut langsung berpengaruh pada peningkatan pendapatan desa wisata. Tercatat, pendapatan Bumdes mencapai sekitar Rp25 juta pada Juni, naik menjadi Rp35 juta pada Juli, dan melonjak hingga Rp109 juta pada Agustus 2025.
Saidah juga berharap Bukit Tempurung dapat menjadi model desa wisata berbasis energi terbarukan yang memberi manfaat luas bagi ekonomi umat.
"Masyarakat sekitar juga merasakan manfaat langsung dari keberadaan PLTMH. Selain membuka lapangan kerja baru, pengunjung dapat lebih nyaman menikmati suasana Bukit Tempurung berkat penerangan yang memadai dan fasilitas yang tertata baik," ucapnya.
Melalui dukungan infrastruktur energi terbarukan ini, Saidah berharap semakin banyak desa wisata yang tumbuh menjadi pusat ekonomi masyarakat.
"Dengan pengelolaan yang profesional, desa berpotensi menjadi mandiri, berdaya saing, tentunya akan membuka peluang kesejahteraan lebih luas bagi warga. Semoga upaya-upaya kita ini dapat meningkatkan kesejahteraan umat," kata Saidah.
Perwakilan Bumdes Bukit Tempurung menyampaikan apresiasi atas dukungan BAZNAS. Ia menilai PLTMH menjadi modal besar bagi pengembangan potensi wisata desa sekaligus mendorong keberlanjutan pengelolaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Amil harus mampu berinovasi, karena potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun tidak bisa dikelola dengan cara biasa,” jelasnya.
Selain kompetensi, kata dia, integritas juga menjadi syarat mutlak. Menurutnya, integritas seorang amil diuji sejak proses seleksi hingga tahap pembinaan.
“Integritas berarti amanah, istiqamah, dan tahan banting. Mengelola zakat bukanlah perkara mudah. Kita harus benar-benar punya ketahanan diri, agar tidak terpengaruh hal-hal negatif. Apalagi saat menghadapi isu. Karena itu, kita di BAZNAS membutuhkan orang-orang yang berkompeten, berintelektualitas tinggi, sekaligus berintegritas,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk memperkuat kualitas amil di daerah, BAZNAS RI juga siap memberikan pelatihan langsung apabila terdapat banyak pimpinan baru. Langkah ini bertujuan agar para pimpinan memahami tugas secara menyeluruh, khususnya terkait pengelolaan zakat yang sesuai syariat dan aturan hukum.
Lebih lanjut, Ia juga mengingatkan agar pengelolaan keuangan dijalankan secara transparan. “Jangan sampai lalai dalam pelaporan, karena hal ini berpengaruh terhadap langkah kita ke depan.Ingat bahwa dana zakat adalah keuangan ilahiyah (milik umat). Jika tidak dikelola dengan benar, bisa menimbulkan masalah hukum,” katanya.
"Ketika kita kehilangan kompetensi tidak memahami aturan dan kehilangan integritas, maka akan muncul masalah. Karena itu, jangan pernah bersikap ugal-ugalan, apalagi mengabaikan aturan," tegasnya.
BERITA05/09/2025 | Humas Baznas
Pimpinan BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Pola Pikir Tepat dalam Pengelolaan Zakat
Pimpinan BAZNAS RI Paparkan Pentingnya Pola Pikir Tepat dalam Pengelolaan Zakat
04/09/2025 | Humas BAZNAS RI
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., menekankan pentingnya membangun pola pikir yang tepat dalam pengelolaan zakat. Pola pikir dinilai berperan besar dalam menentukan strategi, kebijakan, hingga dampak zakat bagi masyarakat.
Hal tersebut mengemuka dalam forum Management Upgrade dengan tema "Tujuh Gaya berpikir" yang diselenggarakan oleh Pusdiklat di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Rabu (3/9/2025). Hadir sebagai narasumber Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., serta diikuti oleh para amil dari BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
“Kita menyadari bersama bahwa cara atau pola berpikir itu penting. Ada pola-pola berpikir yang relevan, baik dalam dunia ilmiah maupun dalam konteks zakat
Cara berpikir inilah yang memengaruhi perilaku dan keputusan, termasuk dalam merespons situasi ekonomi, strategi penghimpunan zakat, hingga prioritas pendistribusian,” ujar Nadratuzzaman.
Ia menyebut, ada tujuh pola berpikir yang relevan untuk dipraktikkan, yakni critical thinking, analytical thinking, abstract thinking, creative thinking, concrete thinking, convergent thinking, dan divergent thinking. Setiap pola berpikir, kata dia, dapat menjadi instrumen penting dalam menyusun strategi yang tepat bagi lembaga maupun individu.
Berpikir kritis, menurutnya, menjadi salah satu aspek mendasar yang juga dianjurkan dalam Al-Qur’an. “Dalam Surah Ali Imran disebutkan bahwa manusia diajak berpikir kritis, mempertanyakan segala sesuatu, dan mencari bukti sebelum mengambil keputusan,” jelasnya.
Namun, ia mengatakan, budaya berpikir kritis sering dianggap oleh sebagian orang mengganggu, baik di lingkungan kerja maupun sosial. “Padahal, justru melalui kritik yang sehat, BAZNAS bisa memperbaiki strategi penghimpunan zakat dan meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya.
Selain itu, kata Nadratuzzaman, analytical thinking atau berpikir analitis sangat dibutuhkan dalam mengurai persoalan pengelolaan yang kompleks menjadi bagian kecil. Menurutnya, pola ini dibutuhkan dalam pengelolaan zakat agar keputusan diambil berbasis data dan analisis sebab-akibat.
Sementara itu, lanjut Nadratuzzaman, abstract thinking juga diperlukan untuk membaca tren zakat ke depan. “Dengan pandangan abstrak, BAZNAS dapat merancang program jangka panjang yang relevan dengan perubahan zaman,” ujarnya.
Dalam hal inovasi, ia menekankan perlunya creative thinking. “Lembaga atau organisasi harus menumbuhkan iklim kreatif agar menghasilkan terobosan nyata, bukan sekadar mengikuti pola lama,” tegas Nadratuzzaman.
Ia juga menyoroti concrete thinking yang berfokus pada capaian jangka pendek. Contohnya, BAZNAS menetapkan minimal 80 persen dana zakat yang dihimpun harus segera disalurkan setiap tahun. “Itu orientasi konkret yang memastikan zakat segera dirasakan manfaatnya,” jelasnya.
Sementara itu, kata dia, convergent thinking diperlukan dalam pengambilan keputusan strategis. “Pemimpin BAZNAS harus bisa memilih opsi terbaik di antara banyak alternatif, dengan mempertimbangkan plus minusnya. Ini agar keputusan benar-benar efektif,” tambahnya.
Terakhir, ia menyampaikan, divergent thinking atau berpikir divergen dipandang penting sebagai pemicu inovasi, meskipun lemah dalam eksekusi. “Pemikir divergen kaya ide, dan ide itu tetap berharga. Yang dibutuhkan kemudian adalah eksekutor yang mampu mewujudkannya,” ungkapnya.
Selain tujuh pola berpikir tersebut, Nadratuzzaman mengaitkan istilah ilmiah seperti postulat, aksioma, dalil, teori, asumsi, paradigma, dan mindset dengan pengelolaan zakat. Menurutnya, jika cara berpikir ilmiah ini dipadukan dengan nilai-nilai syariah, zakat tidak hanya dipandang sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga instrumen pembangunan nasional.
"Perbedaan- perbedaan diantara kita ini mempengaruhi cara berpikir kita semua. Sekarang, bagaimana kita bisa memanfaatkan perbedaan tersebut di tempat yang tepat," ucapnya.
BERITA04/09/2025 | Humas Baznas
Semarak ABDI NAGRI: Nganjang Ka Warga, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya Hadir Bersama BAZNAS Provinsi Jawa Barat
Baznas Kabupaten Tasikmalaya Meriahkan "Abdi Nagri, Nganjang Ka Warga" Bersama BAZNAS Jabar.
Ribuan warga tumpah ruah memadati Lapang Gedung Bupati Kabupaten Tasikmalaya untuk mengikuti kegiatan “Abdi Nagri, Nganjang Ka Warga” yang digelar pada Kamis, 04 September 2025.
Acara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ini menghadirkan beragam pelayanan publik terpadu, hiburan budaya, hingga ruang dialog antara pemerintah dengan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya bersama BAZNAS Jabar turut serta memberikan berbagai pelayanan langsung untuk masyarakat, diantaranya:
> Layanan ZIS
> Pangkas Rambut Gratis untuk 60 PM
> Servis & ganti oli gratis untuk 100 ojol/opang (125cc)
> Penampilan UMKM Binaan BAZNAS
Total sebanyak 160 penerima manfaat (PM) telah merasakan program ini. Senyum bahagia dari para mustahik, khususnya para ojol dan opang yang bisa ganti oli serta cukur gratis, menjadi bukti nyata bahwa zakat membawa kebermanfaatan langsung bagi masyarakat.
Terima kasih para muzaki yang telah menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. Semoga semakin banyak saudara kita yang merasakan keberkahannya, aaamiin.
BERITA04/09/2025 | humasbaznaskabtsm
Kolaborasi BAZNAS Kab. Tasikmalaya bersama Badan Penguatan Ekosistem Ekonomi PCNU Kab. Tasikmalaya Salurkan Bantuan Program Migran Preneur ke Jepan
BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya bersama Badan Penguatan Ekosistem Ekonomi PCNU Kab. Tasikmalaya menyalurkan Bantuan Program Migran Preneur ke Jepang. Dalam program ini, sebanyak 8 mustahik penerima manfaat mendapatkan kesempatan berharga untuk mengembangkan usaha, meningkatkan taraf hidup, sekaligus meraih kemandirian ekonomi melalui pengalaman kerja di Jepang.
Program Migran Preneur ini menjadi langkah nyata dalam upaya mengentaskan kemiskinan, memperkuat ekosistem ekonomi masyarakat, serta membuka peluang kerja baru yang lebih luas. Sinergi antara BAZNAS dan PCNU ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi kesejahteraan mustahik dan keluarga mereka.
Kebaikan ini tidak lepas dari peran para muzaki dan donatur yang telah menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya. Salurkan zakat, infak, dan sedekahmu melalui baznastsm.com
BERITA04/09/2025 | humasbaznaskabtsm
BAZNAS RI Bersama Ivan Gunawan Distribusikan 25.000 Liter Air Bersih dan Makanan Siap Saji untuk Warga Gaza
Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) bersama desainer sekaligus public figure, Ivan Gunawan (Igun), mendistribusikan bantuan tahap pertama berupa 25.000 liter air bersih dan 800 porsi makanan siap saji (Hotmeals) yang dilaksanakan pada 1–2 September 2025 di wilayah Gaza, Palestina.
Distribusi air dilakukan di lima titik strategis, yakni Abu Hasirah Port, Al Sheikh Radwan, Al Rasheed, Palestine Stadium, dan Al Moataz Tower. Dari penyaluran tersebut, sedikitnya 1.562 jiwa menerima manfaat dengan rata-rata 16 liter air per orang. Sementara itu, distribusi makanan siap saji dilakukan di Palestine Kamp dan Al Ikhwa Kamp, menjangkau 800 penerima manfaat.
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. menegaskan, air bersih dan makanan merupakan kebutuhan mendasar yang sangat dibutuhkan masyarakat Gaza.
“Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air bersih, saudara-saudara kita di Gaza menghadapi ancaman kesehatan dan kelangsungan hidup yang serius. Begitu pula makanan, yang menjadi energi untuk bertahan di tengah situasi darurat. Alhamdulillah, berkolaborasi dengan Ivan Gunawan, BAZNAS dapat mendistribusikan air bersih dan makanan ini,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Ia menambahkan, distribusi ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian kemanusiaan, tetapi juga bukti nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap Palestina.
“Setiap liter air dan setiap paket makanan yang sampai ke tangan mereka adalah bentuk kasih sayang masyarakat Indonesia. Ini adalah ikhtiar bersama untuk meringankan penderitaan yang mereka alami,” ucap Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan, BAZNAS akan terus berkomitmen melanjutkan program ini secara bertahap agar semakin banyak masyarakat Gaza yang bisa merasakan manfaatnya.
“Insya Allah distribusi air bersih dan makanan akan terus berlanjut. BAZNAS berkomitmen memberikan laporan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat menyaksikan langsung bahwa amanah mereka benar-benar sampai kepada yang berhak. Terima kasih kepada Ivan Gunawan dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan infak kemanusiannya melalui BAZNAS,” tuturnya.
Sementara itu, Ivan Gunawan melalui akun Instagram miliknya menyampaikan rasa syukur atas tersalurnya bantuan tahap pertama.
“Saya ingin menginformasikan bahwa sumbangan tahap pertama dari event Love Hope for Humanity sudah sampai diterima oleh sahabat-sahabat kita di Gaza,” ungkap Ivan.
Ivan juga mengumumkan rencananya untuk turun langsung menyalurkan bantuan berikutnya.
“Insya Allah tanggal 8 nanti saya akan langsung memberikan santunan atau sumbangan kalian lewat Mesir. Doakan insya Allah saya diberikan keselamatan dan kesehatan selama perjalanan menuju Mesir nanti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ivan menegaskan, bantuan ini adalah simbol cinta dan kepedulian yang tidak mengenal batas
“Di tengah reruntuhan dan luka yang belum sembuh, setetes harapan hadir dalam bentuk bantuan yang insyaAllah mampu meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina,” kata Ivan.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
Wakil Dubes RI di Kairo Apresiasi Kiprah BAZNAS dalam Misi Kemanusiaan Palestina
Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk KBRI Kairo, M. Zaim A. Nasution, mengapresiasi kiprah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam misi kemanusiaan di Palestina. Menurutnya, peran BAZNAS menjadi kebanggaan nasional sekaligus mendapat pengakuan dari dunia internasional.
“Kiprah BAZNAS dan masyarakat Indonesia dalam misi kemanusiaan di Palestina tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga diapresiasi oleh masyarakat internasional, khususnya negara-negara Timur Tengah, serta pemerintah dan rakyat Mesir dan Palestina yang langsung berurusan dengan isu kemanusiaan,” ujar Zaim saat memberikan sambutan di acara Rakornas BAZNAS, di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Zaim menuturkan, sejak krisis Gaza meletus pada Oktober 2023, BAZNAS menjadi salah satu lembaga yang cepat merespons. Dari November 2023 hingga April 2024, BAZNAS terlibat dalam misi kemanusiaan Indonesia yang menyalurkan 1.100 ton bantuan bersama pemerintah melalui lima pesawat dan satu kapal rumah sakit TNI, KRI Dr. Rajiman Widyodiningrat.
"Saya berkesempatan menyaksikan langsung proses tersebut, dan melihat bagaimana kerja sama antara pemerintah Indonesia, BAZNAS, dan mitra Mesir menghasilkan penyaluran yang aman dan efektif," ungkapnya.
KBRI Kairo mencatat, kata Zaim, penyaluran dana dari BAZNAS untuk Gaza telah mencapai 5,53 juta dolar AS. Dana tersebut disalurkan melalui sejumlah mitra di Mesir, antara lain Egyptian Red Crescent (ERC), Misr Al-Kheir, Baitul Zakat Was Sadakat Al-Azhar, serta Sunnatul Haya.
"Hingga Juli 2025, pemerintah Indonesia bersama 33 lembaga filantropi nasional, termasuk BAZNAS, telah menyalurkan lebih dari 20,4 juta dolar AS ke Gaza melalui Mesir," ujar Zaim.
Pada tahun ini, lanjutnya, BAZNAS juga menyiapkan program bantuan besar, termasuk 800 ton pangan yang akan dikirim melalui airdrop bertepatan dengan HUT RI ke-80, serta melalui jalur darat perbatasan Rafah bersama mitra Mesir.
Selain di Gaza, Zaim menuturkan, BAZNAS bersama KBRI Kairo juga turut menyalurkan bantuan bagi keluarga pengungsi Palestina di Mesir yang kehilangan tempat tinggal, termasuk bantuan medis dan beasiswa bagi pelajar Palestina di Universitas Al-Azhar.
“Hal ini menunjukkan bahwa zakat dan infak umat tidak berhenti pada batas teritorial, tetapi menjadi bagian dari solusi global,” tegasnya.
"Zakat bukan hanya berfungsi sebagai pilar pembangunan nasional untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan umat, dan pengurangan kesenjangan sosial, tetapi juga meneguhkan perannya dalam membangun solidaritas kemanusiaan lintas bangsa," ujar Zaim.
Zaim menambahkan, keberhasilan penyaluran bantuan Indonesia tidak lepas dari peran penting pemerintah Mesir. Sejak Oktober 2023, Mesir menjadi pintu utama masuknya bantuan internasional ke Gaza melalui perlintasan Rafah dan Kerem Abu Salem.
"Mesir telah menyusun rencana rekonstruksi Gaza senilai 53 miliar USD yang dikenal dengan Egypt’s Plan. Rencana tersebut mendapat dukungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta diharapkan dapat melibatkan kontribusi berbagai negara, termasuk Indonesia" ujarnya.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
BAZNAS Perbaiki Rumah Imam Masjid yang Tidak Layak Huni di Papua Barat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB) kembali melakukan renovasi terhadap tiga rumah milik mustahik di wilayah Papua Barat. Giat perbaikan rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni tersebut telah rampung dilakukan.
Program RLHB merupakan salah satu program prioritas BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui perbaikan hunian. Program ini tujuannya untuk memberikan bantuan perbaikan rumah bagi masyarakat miskin dan mustahik yang memiliki tempat tinggal tidak layak huni.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA mengatakan, bantuan perbaikan ini dilakukan untuk menciptakan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman untuk ditempati oleh para mustahik.
“Semoga bantuan rumah layak huni ini dapat membantu para mustahik akan kebutuhan dasar tempat tinggal layak yang aman dan nyaman,” kata Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Menurut Saidah, melalui program RLHB, BAZNAS RI dan BAZNAS Provinsi Papua Barat akan melakukan perbaikan terhadap 40 rumah mustahik yang kondisinya sudah tidak layak huni.
“Rumah-rumah itu tersebar di beberapa distrik antara lain di Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Sorong,” jelasnya.
Salah satu penerima manfaat program RLBH adalah Jumarin, seorang imam masjid di wilayah Papua Barat. Rumah kayu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, atap yang miring, bocor di sana-sini ketika hujan, kini sudah tidak ditemukan lagi setelah mendapatkan perhatian oleh BAZNAS.
Senyum cerah pun terpancar dari Jumarin dan keluarganya. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani di ladang dan menjadi imam masjid, tidak lagi merasa cemas dan khawatir rumahnya akan roboh.
“Penghasilan saya tak menentu, sebagian besar dari hasil ladang itu hanya cukup untuk makan sehari-hari,” kata kakek Jumarin kepada BAZNAS.
Jumarin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BAZNAS karena telah membantu tempat tinggalnya menjadi layak untuk ditempati.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS dan para muzaki yang telah menyalurkan zakatnya. Semoga Allah membalas dengan kesehatan, kemurahan rezeki dan keberkahan hidup,” ujar Jumarin.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
BAZNAS Perkuat Strategi Penghimpunan ZIS Lewat Optimalisasi UPZ hingga Digitalisasi Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan komitmennya dalam memperkuat strategi pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), melalui penguatan regulasi dan tata kelola, optimalisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai level, serta kolaborasi dan inovasi digital.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si, dalam Plenary Session Rakornas BAZNAS 2025 bertema “Capaian Kinerja dan Isu Strategis Renstra de Depan Bidang Pengumpulan” yang digelar di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, M.Si, mengatakan strategi ini menjadi langkah penting untuk mendukung pencapaian target pengumpulan zakat nasional 2026 sebesar Rp67 triliun berdasarkan perhitungan Bappenas.
“Potensi zakat Indonesia mencapai Rp327,6 triliun. Namun realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut. Karena itu, BAZNAS perlu melakukan terobosan, khususnya di bidang digitalisasi pengumpulan dan penguatan basis zakat di tingkat desa,” ujarnya.
Menurut Rizaludin, salah satu strategi yang diprioritaskan adalah memaksimalkan peran 84.625 desa/kelurahan di seluruh Indonesia sebagai basis pengumpulan zakat. Dengan asumsi setiap UPZ desa mampu menghimpun Rp10 juta per bulan, potensi nasional dapat mencapai Rp10,15 triliun per tahun
Selain itu, kata Rizaludin, BAZNAS juga mendorong transformasi digital untuk meningkatkan kemudahan berzakat. Pemanfaatan kanal digital, crowdfunding, layanan perbankan syariah, hingga integrasi aplikasi pembayaran akan terus diperluas demi menjangkau lebih banyak muzaki.
Ia menambahkan, perlunya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, akademisi, media, hingga masyarakat dalam model quintuple helix untuk memperkuat ekosistem zakat nasional.
“Di sisi regulasi, BAZNAS akan mendorong lahirnya Peraturan Presiden mengenai zakat Aparatur Sipil Negara (ASN), serta koordinasi yang lebih erat dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Hal ini penting agar pengumpulan zakat bisa berjalan optimal dan terintegrasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rizaludin menekankan pentingnya kampanye kesadaran berzakat yang lebih masif. BAZNAS akan memperluas kampanye melalui media sosial, billboard, dan komunitas, yang dipadukan dengan layanan prima seperti telemarketing, notifikasi digital, dan kartu muzaki.
“Paradigma layanan muzaki harus berubah. Kita tidak hanya mengajak mereka berzakat, tetapi juga memberi pengalaman positif, transparansi laporan, serta layanan yang mudah diakses,” jelas Rizaludin.
Untuk mendukung target jangka panjang, BAZNAS telah menyiapkan Grand Design Pengumpulan Zakat Nasional 2026–2030, yang memuat peta jalan lima tahunan berbasis digitalisasi, literasi zakat, dan sinergi multipihak dengan melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, serta media.
"Target pengumpulan Rp67 triliun pada 2026 dipandang ambisius, tetapi realistis jika dibarengi dengan sinergi kuat dan tata kelola yang transparan. Strategi tersebut juga sejalan dengan RPJMN 2025–2029, yang menempatkan pengembangan dana sosial syariah sebagai bagian dari prioritas nasional," kata Rizaludin.
"Dengan penguatan strategi ini, BAZNAS optimistis pengumpulan zakat akan meningkat signifikan. Upaya tersebut diharapkan mampu mempersempit kesenjangan antara potensi zakat dan realisasi,sekaligus menghadirkan manfaat lebih besar bagi mustahik di seluruh Indonesia," ucapnya.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
Rakornas 2025, Pimpinan BAZNAS Dorong Profesionalisme dan Integritas Amil Kunci Kelola Zakat
Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani menegaskan pentingnya profesionalisme, integritas, serta pemahaman regulasi bagi seluruh amil dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS), agar pengelolaannya sesuai syariat, tertib hukum, dan tepat sasaran.
“Kita harus menyadari status kita sebagai amil. Seorang amil dituntut profesional, menguasai ilmu fikih maupun regulasi, serta bekerja dengan amanah dan istiqomah,” ujar Nur Chamdani saat memaparkan materi dalam Plenary Session Rakornas BAZNAS 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu (28/8/2025).
Ia menekankan, peran amil bukan sekadar pendukung, melainkan pelaku utama dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat. Karena itu, kompetensi sumber daya manusia (SDM) harus diperkuat sejak tahap rekrutmen melalui seleksi ketat, termasuk pemahaman fikih, regulasi, serta kemampuan intelektual.
pendukung, melainkan pelaku utama dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat. Karena itu, kompetensi sumber daya manusia (SDM) harus diperkuat sejak tahap rekrutmen melalui seleksi ketat, termasuk pemahaman fikih, regulasi, serta kemampuan intelektual.
“Amil harus mampu berinovasi, karena potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun tidak bisa dikelola dengan cara biasa,” jelasnya.
Selain kompetensi, kata dia, integritas juga menjadi syarat mutlak. Menurutnya, integritas seorang amil diuji sejak proses seleksi hingga tahap pembinaan.
“Integritas berarti amanah, istiqamah, dan tahan banting. Mengelola zakat bukanlah perkara mudah. Kita harus benar-benar punya ketahanan diri, agar tidak terpengaruh hal-hal negatif. Apalagi saat menghadapi isu. Karena itu, kita di BAZNAS membutuhkan orang-orang yang berkompeten, berintelektualitas tinggi, sekaligus berintegritas,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk memperkuat kualitas amil di daerah, BAZNAS RI juga siap memberikan pelatihan langsung apabila terdapat banyak pimpinan baru. Langkah ini bertujuan agar para pimpinan memahami tugas secara menyeluruh, khususnya terkait pengelolaan zakat yang sesuai syariat dan aturan hukum.
Lebih lanjut, Ia juga mengingatkan agar pengelolaan keuangan dijalankan secara transparan. “Jangan sampai lalai dalam pelaporan, karena hal ini berpengaruh terhadap langkah kita ke depan.Ingat bahwa dana zakat adalah keuangan ilahiyah (milik umat). Jika tidak dikelola dengan benar, bisa menimbulkan masalah hukum,” katanya.
"Ketika kita kehilangan kompetensi tidak memahami aturan dan kehilangan integritas, maka akan muncul masalah. Karena itu, jangan pernah bersikap ugal-ugalan, apalagi mengabaikan aturan," tegasnya.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
BAZNAS Dorong Optimalisasi ZIS Daerah Lewat Pemanfaatan Teknologi dan Kolaborasi Strategis
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus mendorong optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di daerah melalui pemanfaatan teknologi, seperti AI (Akal Imitasi) dan Aplikasi SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS), serta kolaborasi strategis lintas sektor.
Hal ini mengemuka dalam Pengajian Selasa Pagi bertema “Berbagi Pengalaman Pengelolaan Program BAZNAS Provinsi” yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Selasa (29/7/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. Muh. Khidri Alwi, M.Kes, MA., Wakil Ketua 1 BAZNAS Provinsi Jawa Barat Ir. Rahmat A.K., Wakil Ketua 3 BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur H. Badrus Syamsi, S.Pd., M.E., serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.
Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., menegaskan, transformasi digital menjadi instrumen penting dalam memastikan tata kelola zakat yang akuntabel dan menjangkau lebih luas Kami ingin ZIS tidak hanya terkumpul lebih banyak, tetapi juga tepat sasaran dan berdampak sistemik bagi pengurangan kemiskinan,” ujarnya
Menurutnya, melalui teknologi seperti AI dan SIMBA, BAZNAS dapat menyatukan sistem pelaporan secara nasional sekaligus meningkatkan efisiensi dan transparansi. “Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara konvensional dalam menghadapi tantangan pengelolaan zakat masa kini,” ujarnya.
Keberhasilan penerapan digitalisasi terlihat jelas di Kalimantan Timur. Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd., M.E., menyampaikan, penerimaan ZIS hingga semester I tahun 2025 mencapai lebih dari Rp16,6 miliar, meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Prestasi ini mengantarkan BAZNAS Kaltim meraih predikat “Champion of the Champion Lembaga ZISWAF Unggulan 2023”.
"Keberhasilan tersebut tak lepas dari penggunaan aplikasi SIMBA dalam pengelolaan keuangan dan laporan zakat. Sebagian besar BAZNAS kabupaten/kota di Kaltim telah mencapai grade A dan B dalam sistem penilaian nasional, yang menandakan pengelolaan yang aktif, tertib, dan akuntabel," ujar Badrus Syamsi.
“Kami juga menjalin kerja sama erat dengan Bank Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, BKPRMI, BKPAKSI, dan organisasi lainnya. Sinergi ini kami jaga agar zakat tidak hanya tersalurkan, tetapi benar-benar memberi dampak,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. dr. Muh. Khidri Alwi, M.Kes, MA., menyebut, pihaknya terus bekerja keras, meskipun tantangan politik di daerah cukup dinamis akibat perubahan kepemimpinan. “Kami berkomitmen menjaga marwah dan amanah lembaga. Kolaborasi dengan pemerintah dan pihak lain tetap kami jaga,” tegasnya.
Di Jawa Barat, inovasi digital juga menjadi fokus utama. Wakil Ketua I BAZNAS Jabar, Ir. Rahmat A.K, menjelaskan, pihaknya menerapkan strategi “Get Muzaki” untuk menjangkau muzakki baru melalui pendekatan online dan offline.
“Kami hadir di berbagai pameran, seminar CSR, dan juga memanfaatkan media sosial serta platform iklan digital seperti Google Ads dan TikTok Ads. BAZNAS Jabar juga menghadirkan landing page yang ramah pengguna untuk memudahkan masyarakat dalam membayar zakat secara digital," jelasnya
Selain penghimpunan, lanjut Rahmat, BAZNAS Jawa Barat juga berfokus pada loyalitas muzaki dengan meluncurkan empat platform interaktif berbasis digital, yakni ZISWAF AI, Tanya Babeh, Tanya Ustadz, dan Curhat Dong. Keempatnya dirancang untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat secara lebih personal.
“Zakat bukan sekadar transaksi, tapi relasi. Maka kami hadirkan layanan digital berbasis empati dan edukasi,” ujar Rahmat. Ia menambahkan, program unggulan lain seperti Bersemilah Noovoleum (donasi dari minyak jelantah), Platform ZX, BAZNAS Jabar Charity Store, hingga Penggandaan Donasi menjadi penguat relasi antara lembaga dan muzaki.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
Santri Sekolah Cendekia BAZNAS Raih Prestasi di Pencak Silat Nasional Kemendagri Cup
Santri Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam Lomba Pencak Silat Nasional Kemendagri Cup yang digelar di GOR Gala Satria Pakansari, Bogor, Jawa Barat, para santri berhasil menyabet medali emas, perak, dan perunggu.
Prestasi itu sangat membanggakan karena para santri berhasil meraih prestasi di tengah persaingan ribuan peserta, dari lebih 150 kontingen perguruan pencak silat di seluruh Indonesia.
Tercatat tujuh santri mendapatkan medali, dengan rincian satu medali emas, satu perak, dan lima perunggu.
Prestasi ini menjadi bukti nyata dari komitmen SCB dalam membina karakter dan prestasi santri melalui kombinasi kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Raihan ini mendapat apresiasi dari Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, yang berharap prestasi ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh positif bagi siswa lain untuk berprestasi.
"Ini bukanlah gelar biasa, namun jadi bukti bahwa kerja keras dan komitmen tinggi dapat membawa hasil positif. Semoga capaian ini dapat mendongkrak semangat para santri untuk lebih berprestasi lagi di berbagai ajang," ujar Saidah.
Sementara, Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif menekankan, pembinaan di SCB tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan sikap disiplin, tangguh, berjiwa sportif, dan berakhlak mulia. Lomba Pencak Silat menjadi salah satu wadah untuk menumbuhkan mental kompetitif, kepercayaan diri, serta kemampuan bersinergi dalam tim.
“Prestasi para santri di ajang nasional ini membuktikan bahwa pengembangan karakter dan keterampilan ekstrakurikuler mampu menghasilkan generasi muda yang unggul, disiplin, dan berprestasi di kancah nasional,” ujar salah satu pembina SCB.
Ke depan, SCB terus mendorong santri untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai ajang olahraga dan seni, sebagai bagian dari visi sekolah untuk mencetak santri yang berkarakter, kompeten, dan berprestasi.
Beberapa santri SCB yang berhasil meraih juara antara lain:
- M. Hazri Bambang – Medali Emas, Kelas A Putra Pra Remaja
- Abqori Khoirul Azzam – Medali Perak, Kelas B Putra Pra Remaja
- Faisal Robani – Medali Perunggu, Kelas C Putra Pra Remaja
- Arfan Zein Arifin – Medali Perunggu, Seni Tunggal Pra Remaja
- Zaidan Qaidusidqi – Medali Perunggu, Seni Tunggal Remaja
- Habib Husain – Medali Perunggu, Kelas B
- Muhammad Aditya – Medali Perunggu, Seni Tunggal Remaja
Sekolah Cendekia BAZNAS merupakan sekolah yang didirikan oleh BAZNAS, yang fokus pada pendidikan adab islami, akademik, kewirausahaan serta kepemimpinan dan organisasi. Sekolah ini juga memberikan beasiswa pendidikan non formal berupa sekolah tahfiz selama dua tahun, dan pendidikan jenjang SMP-SMA untuk anak yatim dan dhuafa setiap tahunnya.
Begitu banyak prestasi yang telah diraih oleh para siswa Sekolah Cendekia BAZNAS baik dalam bidang akademik maupun non akademik di segala tingkatan, yang membuktikan kualitas dan kapabilitas sekolah ini.
BERITA03/09/2025 | Humas Baznas
BAZNAS RI Bersama Mishr Al Kheir Kirim 10 Truk Paket Bantuan ke Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan lembaga sosial Mesir, Mishr Al Kheir Foundation, kembali menyalurkan 15.000 paket bantuan bahan pokok untuk warga Palestina di Gaza, yang dikirimkan menggunakan 10 truk melalui jalur darat menuju perbatasan Rafah.
Adapun 10 truk yang mengangkut bantuan ini diberangkatkan dalam dua tahap, yakni 5 truk pada 19 Agustus 2025 dari Kairo dan 5 truk lainnya pada 28 Agustus 2025. Paket bantuan tersebut berisi kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat Gaza di tengah blokade dan keterbatasan akses.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, BAZNAS terus berupaya memberikan bantuan bagi rakyat Palestina yang masih menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan.
"Alhamdulillah, melalui kerja sama dengan Mishr Al Kheir, 15.000 paket bantuan bisa kita kirimkan, dan semoga tidak ada kendala pengiriman. Mudah-mudahan bantuan ini mampu meringankan beban saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Kiai Noor di Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Kiai Noor menegaskan, bantuan yang dihimpun dari zakat, infak, dan sedekah masyarakat Indonesia ini merupakan amanah yang harus benar-benar sampai kepada warga Gaza yang membutuhkan.
“Kami ingin memastikan keberkahan dari donasi masyarakat Indonesia bisa dirasakan secara luas oleh rakyat Palestina,” ucap Kiai Noor.
Sementara itu, Direktur Pengumpulan BAZNAS RI yang saat ini berada di Mesir, Faisal Qosim, Lc., menjelaskan, tim BAZNAS RI bersama KBRI Kairo melakukan peninjauan langsung terhadap proses pengiriman sampai ke check point pertama di Nafaq, memasuki terowongan Laut Merah menuju El Arish dan Rafah.
“Mulai dari titik ini, kawasan sudah masuk kategori red zone sehingga tidak ada pihak tanpa izin yang boleh masuk. Nantinya 10 truk bantuan ini akan bergabung dengan konvoi nasional sebanyak 5.000 truk yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial Republik Arab Mesir,” terang Faisal.
BERITA02/09/2025 | Humas Baznas

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
